AHY: UU Kesehatan Tak Jawab Harapan Dokter dan Nakes
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/DOK Instagram @agusyudhoyono

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan tidak bisa menjawab harapan para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.

Hal itu menjadi salah satu alasan partai Demokrat menolak pengesahan RUU Kesehatan.

"Kita menolak karena memang ada sejumlah substansi yang menurut kami tidak bisa menjawab harapan dari para dokter dan tenaga kesehatan kita di Indonesia," tutur AHY dilansir ANTARA, Rabu, 12 Juli.

Ketika Undang-undang Kesehatan ini disahkan, pihaknya mengkhawatirkan akan benar-benar berpengaruh pada masa depan sektor kesehatan di Indonesia.

Selain itu, penolakan Demokrat ini ingin sekaligus mempertahankan dan memperjuangkan nilai "5 persen" dari APBN yang diharapkan bisa meyakinkan sektor kesehatan Indonesia juga semakin baik kualitasnya.

"Ada beberapa hal lainnya juga, yang jelas itulah kami menolak RUU kesehatan. Karena sekali lagi ada sejumlah isu, sejumlah elemen penting yang tidak bisa menjawab harapan kita," katanya.

AHY mengatakan, selain menolak RUU Kesehatan, Demokrat juga menolak Undang-undang Cipta Kerja. Hal itu merupakan perjuangan untuk menyuarakan hak buruh atau tenaga kerja di Indonesia, yang dinilainya belum menjawab kebutuhan mereka.

"Saya bisa mengatakan Demokrat itu sebetulnya ingin selalu rasional, seperti kami menolak UU Cipta Kerja. Dan ternyata benar, banyak cacat sana sini dan akhirnya dikatakan produk inkonstitusional oleh MK," kata dia.