Bagikan:

KEDIRI - Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menelusuri barang milik korban yang raib di antaranya adalah cincin emas, telepon seluler serta sepeda motor.

Kanit Reskrim Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengatakan pihaknya masih menyelidiki perkara ini termasuk telepon seluler milik korban yang hingga kini belum ditemukan.

"Untuk barang yang hilang saat di TKP dari keterangan keluarga, cincin emas, sepeda motor Honda Beat, dan telepon seluler," katanya dikutip ANTARA, Senin, 10 Juli.

Sementara dari hasil autopsi, penyebab kematian korban diketahui bukan karena adanya benda tumpul, melainkan terdapat cairan di paru-paru korban.

Dugaan awal, saat korban di dalam karung, masih setengah sadar hingga kemudian korban dibuang di saluran irigasi sehingga air masuk dan korban meninggal dunia.

Korban tidak dapat berontak, karena bagian tangan serta kakinya diikat menggunakan kain kerudung milik korban.

"Dari dokter menyatakan korban meninggal saat dibuang di irigasi. Jadi, saat di dalam karung, dari pernyataan dokter bahwa korban dalam keadaan setengah sadar, meninggal karena adanya air yang masuk ke paru-paru, tenggelam," kata dia.

Selain terdapat luka di bagian ubun-ubun, di pergelangan tangan juga terdapat luka serta luka memar di bagian tangan.

"Luka di bagian ubun-ubun akibat benda tumpul, kemungkinan pada saat dibuang posisi yang jatuh ke tanah adalah kepala. Kami juga belum mengetahui karena butuh pemeriksaan lab tambahan. Bisa jadi dipukul sebelum dibuang ke irigasi atau benturan saat di saluran irigasi. Kalau yang ada di tangan mungkin karena ikatan keras," kata dia.

Terkait dengan dugaan waktu pembunuhan, Dandy mengatakan korban ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (8/7) oleh warga.

Saat ditemukan, tubuh korban sudah mulai mengalami pembusukan. Diduga, korban di lokasi dibuang, dekat dengan arca Totok Kerot, Kabupaten Kediri pada Rabu (5/7) malam.