Mukomuko Tangani 35 Pasien Rabies, Salah Satunya Bocah 5 Tahun Kepalanya Digigit Anjing
Seekor anjing terkapar akibat terkena gigitan anjing rabies di Kabupaten TTS, NTT pada Mei 2023. (Antara-Balai Karantina Kelas I Kupang)

Bagikan:

BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menyiapkan stok vaksin antirabies (VAR) untuk kebutuhan 35 pasien gigitan hewan pembawa rabies (HPR) di Mukomuko.

"Saat ini kita masih punya stok 45 VAR untuk sebanyak 45 orang yang digigit hewan penular rabies," kata Pengelola Program Rabies Dinkes Mukomuko Ruko Herlindo di Mukomuko, Selasa 4 Juli, disitat Antara.

Dinkes Mukomuko sebelumnya memiliki stok 80 VAR. Namun, sebanyak 35 VAR sudah digunakan.

Ia menyebutkan, sebanyak 35 warga Mukomuko tercatat menjadi korban gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan monyet sejak Januari 2023 sampai sekarang.

Ia menyatakan, meskipun kasusnya telah terjadi puluhan, namun semua warga yang menjadi korban gigitan hewan tersebut tetap diberikan VAR lengkap untuk mengantisipasi warga terjangkit penyakit rabies.

Ia mengatakan, dari sebanyak 35 kasus gigitan hewan penular rabies, sebanyak satu kasus anak usia 4 tahun yang digigit anjing terjangkit penyakit rabies. Bocah itu digigit anjing rabies pada bagian kepala.

"Untuk pasien itu sudah ditangani, sudah diberikan VAR, luka sudah dibersihkan di Puskesmas Pondok Suguh, dan dikasih serum antirabies (SAR)," tuturnya.

Ia mengatakan, masa kadaluarsa sebanyak 45 vaksin antirabies ini masih lama, yakni sampai tahun 2024, sehingga VAR ini masih bisa digunakan dalam tahun ini.

Sementara itu, kata dia, dinas kesehatan setempat selama ini memperoleh stok VAR dari pemerintah provinsi dan pengadaan VAR yang bersumber dari APBD setempat.

Ia mengatakan, sejak Januari 2023 sampai sekarang ini belum ada kegiatan pengadaan VAR dari pemerintah daerah itu. Kemungkinan ada bantuan VAR dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.