JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut dirinya kurang bersikap seperti politisi sehingga sering kalah saat maju di Pemilihan Presiden (Pilpres). Dia mengaku mendengar ini dari banyak pihak.
"Banyak yang mengatakan saya ini kurang politisi, makanya sering kalah terus," kata Prabowo dikutip dari program Mata Najwa di Narasi TV pada Jumat, 30 Juni.
Tapi, dia yakin kondisi ini tak akan terjadi di Pilpres 2024. Sebab, dia sudah belajar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggapnya sebagai guru politik.
Katanya, Jokowi memberi banyak pelajaran karena telah mengalahkannya sebanyak dua kali. Keduanya, saat itu maju di Pilpres 2014 dan 2019.
Sehingga, Prabowo yakin untuk maju lagi mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. "Tapi kali ini, kali ini Insyaallah," tegas Menteri Pertahanan itu.
"Karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi yang mengalahkan saya, berarti itu guru yang hebat," sambungnya.
Prabowo juga merasa lebih siap menghadapi gelaran pesta demokrasi lima tahunan di 2024 mendatang. "Ya sudah, santai saja," ujar mantan Danjen Kopassus tersebut.
Sebagai informasi, Prabowo Subianto pernah mengikuti Pemilu 2014 dan berpasangan dengan Hatta Rajasa. Saat itu dia berhadapan dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akhirnya memenangkan kontestasi itu.
BACA JUGA:
Prabowo kemudian kembali mencoba peruntungannya pada Pilpres 2019. Dia menggandeng Sandiaga Uno untuk melawan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin yang kembali menang.
Namun, Presiden Jokowi menggandeng Partai Gerindra untuk bergabung bersama koalisi pemerintahannya. Prabowo pun mendapatkan jatah Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno mendapat posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama.
Jelang Pemilu 2024, Partai Gerindra menjalin kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Partai Gerindra kembali mendorong Prabowo sebagai calon presiden.