Bagikan:

JAKARTA - Kepergian Maura Magnalia meninggalkan kesedihan dan penyesalan bagi politisi Nurul Arifin. Setelah menjalani proses pemakaman Maura di San Diego Hills, Nurul pun menyadari beberapa hal.

“Waktu itu sangat padat sekali jadi apa yang dikatakan Melkior kemarin malam itu memukul saya sekali ternyata kamu bisa punya apa aja tapi kalau kamu tidak punya waktu, everything is nothing,” kata Nurul Arifin pada Rabu, 26 Januari.

Dia mengakui selama ini banyak disibukkan dengan kegiatan politik sehingga kurang memiliki waktu bersama keluarga.

“Saya harus lebih banyak quality time sama family. Itu aja sih. Jadi pelajaran. Enggak ada yang terlambat sih saya ingin memulainya lagi kalau itu dianggap kurang,” tutur Nurul.

Di sisi lain, dia mengakui sangat mencintai pekerjaannya sebagai politisi namun dia menyebut keluarga akan selalu menjadi prioritas. Selain itu dia juga menyesalkan sempat mendorong Maura untuk terus mencari kerja.

“Dia mungkin memang tidak mau dikejar kejar untuk kerja tapi anaknya memang suka belajar sih jadi saya cukup menyesal sih mendorong dia untuk kerja tapi dia maunya sekolah terus,” kata Nurul.

Maura Magnalia meninggal pada Selasa, 25 Januari karena henti jantung. Dia pergi di tengah kesibukannya mengurus wisuda S2 di Australia dan proses mencari kerja di Bali.