Bagikan:

JAYAPURA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua mengerahkan 21 personel untuk mengidentifikasi jenazah korban Gran Caravan milik Semuwa Air (SAM) yang mengalami kecelakaan saat menuju Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Nariyana kepada Antara di RS Bhayangkara Jayapura, Selasa, mengatakan ke-21 personel itu terbagi dalam tiga tim yang akan mengidentifikasi jenazah para korban dengan post mortem.

Ante mortem sudah dilakukan di dua lokasi, yakni di Bandara Wamena dan Bandara Sentani, namun dari enam korban ada satu yang belum ada kabar dari keluarganya.

"Anggota masih menunggu informasi lebih lanjut dari keluarga terkait korban, " kata Nariyana dikutip ANTARA, Selasa 27 Juni.

Diakui, post mortem mengerahkan dokter forensik dan dokter umum yang sudah terlatih.

Ketika ditanya tentang kondisi korban, Kabid Dokkes Polda Papua yang didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kompol dr.Adhika mengaku dari laporan yang diterima kondisi korban dalam keadaan terbakar.

Tim DVI Polda Papua akan berupaya secepatnya melakukan pemeriksaan post mortem agar dapat segera diserahkan ke pihak keluarga, kata Kombes Nariyana.

Tim SAR gabungan, Selasa berhasil mengevakuasi enam jenazah korban pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Elelim-Poik, Jumat pekan lalu.

Pesawat PK-SMW milik Samuwa Air membawa empat penumpang, yaitu Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20) dengan pilot Hari Permadi dan Co Pilot Levi Murib.