Bagikan:

JAKARTA - Ornamen elang perunggu Nazi yang ditemukan dari kapal perang jenis penjelajah Admiral Graf Spee milik Jerman yang tenggelam saat Perang Dunia Kedua (PD II), akan dilebur dan diubah menjadi merpati perdamaian, kata presiden negara itu.

Elang itu ditemukan dari kedalaman Rio de la Plata atau River Plate pada tahun 2006 oleh tim penyelamat yang kemudian mengklaim kepemilikan patung seberat 350kg itu.

Tetapi, Pemerintah Uruguay menentang klaim tersebut dan sekarang benda bersejarah itu menjadi milik negara.

Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou mengatakan, selama "masa-masa perpecahan, masa-masa kekerasan, masa-masa perang di dunia, sinyal dari negara kita kepada rakyat kita, kepada dunia luar adalah, kita masyarakat yang damai, kita adalah masyarakat yang bersatu dan kita mempraktikkannya," melansir The National News 19 Juni.

"Elang, yang pernah menjadi simbol kekerasan, akan menjadi simbol perdamaian," sambung Presiden Luis Lacalle Pou.

Rencananya, pematung terkenal Uruguay Pablo Achugarry yang akan mengubah elang tersebut menjadi merpati.

Atchugarry yang biasanya bekerja dengan marmer dan batu lainnya mengatakan, membuat ulang elang itu akan sangat menantang.

Belum ada keputusan mengenai di mana patung baru ini akan dipajang, meskipun Atchugarry adalah direktur dari dua galeri, yaitu di Garzon, Uruguay dan Miami, Florida.

Diketahui, meskipun berukuran lebih kecil dibandingkan dengan beberapa kapal perang pada PD II yang berukuran lebih besar. Admiral Graf Spee yang berbobot 14.500 ton memiliki lapis baja yang baik

Kapal ini dipersenjatai dengan meriam utama kaliber 28 cm, yang dibandingkan dengan banyak kapal lain pada masa itu. Misalnya, kapal perang Jerman yang paling terkenal Kapal Perang Bismarck yang memiliki meriam utama kaliber 38 cm.

Admiral Graf Spee terlibat dalam pertempuran sengit dengan kapal perang Inggris, menjadi salah satu kerugian awal Jerman di medan perang. Berhadapan dengan tiga kapal Inggris di muara River Plate pada tahun 1939, Graf Spee menderita puluhan tembakan. Sementara, kapal-kapal musuh juga mengalami kerusakan serius.

Kapal tersebut mundur ke pelabuhan di Montevideo untuk memperbaiki kerusakan yang parah dan merawat korban pertempuran. Tetapi, siaran radio Inggris meyakinkan komandan Graf Spee Captain Hans Langsdorff, meninggalkan muara Plate tidak ada gunanya, karena bala bantuan Inggris telah tiba.

Captain Langsdorff membakar kapal, memutuskan bahwa tidak ada gunanya kehilangan semua 700 kru dalam pertempuran, setelah 36 orang tewas dalam bentrokan awal, meskipun laporan radio Inggris tentang bala bantuan ternyata hanya tipuan.