JAKARTA - Presiden Emmanuel Macron memberikan salah satu penghargaan tertinggi Prancis kepada Leon Gautier, anggota terakhir dari unit komando Prancis yang ikut dalam pendaratan D-Day 6 Juni 1944 bersama pasukan Sekutu di Normandia, dalam Perang Dunia II.
Gautier (98) bangkit dari kursi rodanya untuk berdiri, bersandar pada dua tongkat, ketika Macron menyematkan medali di dadanya. Presiden kemudian mencium kedua pipinya dan memeluknya. Gautier dianugrahi salah satu penghargaan tertinggi Prancis Grand Officer of the Legion of Honour pada Jumat 18 Juni lalu.
Gautier, yang mengungsi ke Inggris ketika Nazi Jerman menginvasi Prancis, adalah salah satu dari 177 komando marinir Prancis yang dipilih untuk membantu mempelopori gelombang pertama pendaratan D-Day di Normandia.
Meninggalnya Hubert Faure, salah satu anggota unit tersebut pada Bulan April lalu, menjadikan Gautier kini satu-satunya anggota unit komando yang terjun di Perang Dunia II yang masih hidup.
Mengenang pendaratan D-Day dalam wawancara 2019 dengan Reuters, Gautier mengingat bagaimana seorang komandan Inggris membiarkan unit Prancis turun dari kapal pendarat mereka terlebih dahulu, sebagai pengakuan simbolis bahwa mereka merebut kembali Tanah Air mereka.
Gautier berlari ke pantai saat peluru mendesis di atas kepala, bertugas mengamankan bunker Jerman yang mengarahkan tembakan ke pantai. "Pada akhir hari saya tidak punya banyak peluru tersisa," kenang Gautier mengutip Reuters.
Rumahnya hari ini terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi bunker Jerman yang sama, lokasi di mana ia berjuang bersama-sama dengan Sekutu untuk melawan Nazi Jerman.
"Perang adalah kesengsaraan. Anda membunuh seorang pria yang tidak melakukan apa pun terhadap Anda, itulah perang dan Anda melakukannya untuk negara Anda," gumamnya.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Presiden Macron mempersembahkan medali kepada Gautier, dan personel layanan lainnya, pada sebuah upacara di luar Paris untuk menandai peringatan pidato radio 18 Juni 1940 oleh pemimpin pengasingan Jenderal Charles kepada Gaulle, menyerukan rakyat Prancis untuk bangkit melawan pendudukan Nazi.