JAKARTA - Leon Gautier, anggota terakhir dari unit komando Prancis yang ikut dalam operasi pendaratan terbesar terbesar dalam sejarah yang dikenal sebagai D-Day saat Perang Dunia II, meninggal pada Hari Senin dalam usia 100 tahun.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Gautier dan rekan-rekannya sebagai "pahlawan Pembebasan".
"Kami tidak akan melupakannya," tulis Macron di Twitter, melansir Reuters 4 Juli.
Meninggalnya Hubert Faure, salah satu anggota unit tersebut pada Bulan April 2021, menjadikan Gautier satu-satunya anggota unit komando yang terjun di Perang Dunia II yang masih hidup.
Bulan lalu, Gautier menghadiahkan baret hijaunya kepada seorang siswa marinir pada sebuah parade di Colleville-Montgomery, dekat tempat dia mendarat di Pantai Sword di bawah hujan peluru musuh pada usia 21 tahun.
Dalam momen mengharukan selama upacara tersebut, marinir muda itu berlutut dengan satu kaki untuk memungkinkan Gautier, yang duduk di kursi roda, meluruskan baretnya.
Tahun 2019, Gautier berbicara dengan Reuters di rumahnya yang terletak beberapa ratus meter sisa-sisa bunker Jerman yang dia dan rekan-rekannya dari pasukan khusus Kapten Prancis Philippe Kieffer amankan, sebelum masuk ke daratan.
Dia mengenang memutuskan bergabung dengan tentara di usia muda, ketika pasukan Hitler menduduki Prancis pada Perang Dunia Kedua, sehingga dia mendaftar di angkatan laut.
Dia berada di salah satu kapal perang Prancis terakhir yang berlayar ke Inggris untuk bergabung dengan Pasukan Prancis Merdeka pimpinan Jenderal Charles de Gaulle, saat Jerman menyapu bagian utara Prancis pada tahun 1940.
Puluhan tahun kemudian, dia masih bergulat dengan kekerasan perang.
BACA JUGA:
"Perang adalah sebuah kesengsaraan. Belum lama ini, dan mungkin Anda menganggapnya konyol, tetapi saya akan berpikir 'mungkin saya membunuh seorang anak muda, mungkin saya membuat anak-anak yatim piatu, membuat seseorang menjanda atau membuat seorang ibu menangis'," batinnya
"Saya tidak menginginkan itu. Saya bukan orang jahat. Anda membunuh orang yang tidak melakukan apa pun kepada Anda. Itulah perang dan Anda melakukannya untuk negara Anda," tandasnya.
Pada Juni 2021, Presiden Macron memberikan penghargaan tertinggi Prancis, 'Grand Officer of the Legion of Honour', kepada Gautier, salah satu dari 177 komando marinir Prancis yang dipilih untuk membantu mempelopori gelombang pertama pendaratan D-Day di Normandia pada 6 Juni 1944.
« Nous ne sommes pas des héros, nous n’avons fait que notre devoir », répétait-il.
Dernier membre du commando Kieffer qui débarqua avec ses 176 camarades français en Normandie le 6 juin 1944, héros de la Libération, Léon Gautier nous a quittés.
Nous ne l’oublierons pas. pic.twitter.com/6IPx5mjoM7
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) July 3, 2023