JAKARTA - Jelang pesta politik, pesanan atribut dan aksesori partai di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2, Jakarta Pusat, mulai ramai. Hal ini tak terlepas mendekatinya Pemilu 2024.
"Permintaan mulai meningkat sejak beberapa pekan terakhir. Rata-rata mengalami kenaikan 'order' (pesanan) di atas 50 persen dibanding saat normal," kata Manajer Pengelola Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2, Prismo Juni Prianto, Antara, Rabu, 14 Juni.
Dia mengatakan, meskipun belum semuanya mendapat pesanan, peningkatan dapat dilihat pada kios-kios penyedia atribut parpol.
"Pesanan biasanya datang dari tim sukses baik di Jakarta maupun luar kota," kata Juni.
Juni mengatakan, biasanya keramaian baru terlihat enam bulan jelang pemilu, tapi kali ini sudah mulai ada aktivitas.
"Perlahan pesanan mulai meningkat khususnya bendera, kaos dan umbul-umbul,” katanya.
Walaupun baru dibuka pada Februari 2023 sudah lebih dari 400 pedagang atribut dan aksesoris partai menempati kios-kios di lantai 1 dan 2 Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2.
Di gedung baru ini, kata dia, para pedagang merasa lebih nyaman dengan fasilitas yang memadai, area parkir yang cukup luas, kondisi gedung layaknya seperti mal.
BACA JUGA:
Sudah puluhan tahun pedagang alat peraga kampanye di sini menjadi rujukan utama tim kampanye parpol.
"Sejak lama pedagang menggantungkan nasibnya di setiap momen politik tiba," katanya.
Seorang pedagang atribut partai di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2, Chandra (52), menyebutkan, setiap musim politik, banyak ajudan dan tim khusus partai dari berbagai daerah bahkan di luar pulau menghubunginya.
Melalui toko miliknya, Chandra menyediakan berbagai atribut kampanye partai seperti bendera, kemeja, baju, pernak-pernik untuk label nama, syal, pin, gantungan kunci dan stiker.
Dia sudah lebih dari 30 tahun berjualan khusus atribut partai. Saat pilkada atau pilpres pasti di sini yang dituju orang karena paling lengkap dan pilihan barangnya juga banyak sehingga bisa mencocokkan harga.
"Kebanyakan yang 'order' ke saya justru dari luar Jakarta seperti Lampung, Medan, Makassar, bahkan Maluku,” kata Chandra.