JAKARTA - Poltisi di kalangan anak muda kini mulai mencuat di dunia perpolitikan tanah air. Politisi muda menawarkan warna baru dengan ide-idenya yang lebih kreatif. Menciptakan komunikasi dan dialog yang cair di antara elite partai dan masyarakat, serta dianggap penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Nama-nama politisi muda saat ini mulai bermunculan, salah satunya Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah. Pria kelahiran tahun 1985 ini tengah moncer menapaki jalan politiknya, sebagai salah satu Sekjen Partai termuda di Indonesia.
Meski demikian karirnya sebagai politisi tidaklah mudah digapai. Cucu dari tokoh Masyumi dan pendiri Yayasan Pesantren Islam Al Azhar KH Gazali Syahlan ini memulai semuanya dari dunia bisnis. Sebagai pengusaha muda yang bergerak di berbagai bidang bisnis, Fauzan ingin memberikan sumbangsih lebih bagi bangsa dan negaranya.
"Ada beberapa bisnis yang dijalankan selama ini, tidak semua berjalan baik. tapi yang cukup baik pasti berawal bukan dunianya yang dikejar, tapi manfaatnya untuk orang lainnya. Jadi orientasi dan niat itu sangat penting. Itu hal yang sangat penting untuk memulai sesuatu," ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 13 Juni.
Dari keinginannya inilah, Fauzan kemudian mulai melirik dunia politik, yang mampu memberikan perubahan melalui kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan bergabung bersama Partai Berkarya sejak 2017
Di Partai Berkarya Fauzan memulai dari bawah sebagai kader dipercaya sebagai Ketua Harian sayap partai Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB), kemudian ditunjuk menjadi Ketua Umum AMPB pada tahun 2020 oleh Mayjen TNI purn Muchdi Purwopranjono atau yang biasa dikenal Muchdi PR.
Melalui berbagai gebrakannya AMPB ditangan Fauzan menjadi salah satu sayap partai yang cukup disegani. Lantaran mampu memobilisir anak-anak muda masuk ke Partai Berkarya. Sepak terjangnya inilah yang kemudian membuat Muchdi PR mempercayainya menjadi Sekjen Partai Berkarya.
“Tidak pernah bermimpi juga sebenarnya, tapi selama ada tugas dari pimpinan kita harus bisa menyelesaikan dengan baik. Kesetiaan pada pemimpin itu oenring bersama gagasan dan ide-ide untuk kader lain juga harus kita berikan yang terbaik. Walaupun di partai politik kita tidak digaji. Ini semua tentang ideologi dan dedikasi. Selama kita berniat untuk kebaikan rakyat, pasti akan menghasilkan energi yang besar,”imbuhnya.
Kurang Beruntung di Rumah Tangga
Sukses sebagai pengusaha dan politisi muda, namun tidak sejalan dengan urusan rumah tangganya. Dalam urusan satu ini Fauzan kurang beruntung, dia pernah menghadapi perceraian.
"Jalan hidup orang tidak pernah sempurna, tentu sesuatu yang kurang baik harus diperbaiki," imbuhnya.
BACA JUGA:
Namun sebagai jiwa muda yang membara, Fauzan berharap tidak kapok untuk kembali berumah tangga. Pengalaman di masa lalu akan dijadikan pelajaran untuk perubahan yang lebih baik lagi di masa depannya.
"Tentu ingin, tapi tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari, jadi lebih berhati-hati dalam memilih istri dan mengambil keputusan," katanya.
Sebagai jiwa muda, Fauzan masih memerlukan pendamping hidup yang dapat mengerti dan memahami perjuangannya sebagai politisi muda yang selalu ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
"Kalau ditanya calon sih ada. Masih saling berkenalan satu sama lain, dan mencoba menyamakan cita-cita," ujarnya.
Pasangan hidup yang setia menghadapi semua situasi kehidupan dengan cinta, kejujuran, ketulusan, dan memiliki kecerdasan dalam hal intelegensi, emostional dan spiritual adalah kriteria ideal baginya.