Pandemi COVID-19, Pilot di Swiss 'Alih Profesi' jadi Masinis Kereta
Ilustrasi. (Celeb Woods/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 berkepanjangan memberikan dampak buruk terhadap industri penerbangan di seluruh dunia. Ribuan pesawat terpaksa dikandangkan, sementara pilot dan awak kabin pun dirumahkan. 

Pilot dan awak kabin pun terpaksa beralih profesi untuk menyambung hidup. Di Swiss, ide alih profesi pilot sudah ramai dibicarakan sejak akhir tahun lalu. Alternatifnya adalah menjadi masinis kereta. 

"Ini seperti dalam suatu hubungan, jika pihak lain tidak menginginkan apa pun dari Anda, maka Anda harus menelan harga diri Anda dan melanjutkan (hidup)," kata Carlos Spruengli, salah satu pilot pertama yang akan beralih profesi menjadi masinis, seperti melansir Euronews.

Sementara itu, Asosiasi Pilot Swiss (Aeropers) mendukung anggotanya yang ingin dipekerjakan kembali, karena adanya kekurangan pengemudi kereta di Swiss. Menurut Aeropers, ini bisa menjadi contoh untuk negara lain. 

"Bagi kami, wajar untuk bekerja dengan perusahaan dalam proyek semacam ini. Kami harap ini bisa menginspirasi negara lain di Eropa," kata Juru Bicara Aeropers Thomas Steffen.

zermatt swiss
Kereta di Zermatt Swiss. (Victor He/Unsplash)

Kekurangan masinis

Jaringan kereta berkecepatan tinggi sendiri diprediksi akan mengalami booming di Eropa dalam beberapa waktu mendatang. Perlahan, jaringan kereta ini menggantikan penerbangan, semisal dari London ke Paris dan Barcelona ke Madrid.

Melansir Simpleflying, tahun lalu Swiss kekurangan masinis kereta. Dua operator kereta setempat, Swiss Federal Railways (SSB) dan Rhetische Bahn (RhB) terpaksa mengandangkan sejumlah armada keretanya karena kekurangan masinis. Setiap hari mereka kekurangan 30 masinis untuk kereta penumpang dan barang.

Untuk mengisi kekurangan ini, para pilot akan mendapatkan pelatihan selama 14-16 bulan dan langsung dipekerjakan setelah selesai. Gaji yang ditawarkan pun lumayan. Untuk tahap awal, mulai dari 6 ribu franc Swiss atau sekitar 6.580 dolar AS per bulan, termasuk gaji tetap. 

Yang perlu diingat, biaya hidup di Swiss terbilang mahal. September tahun lalu, pemerintah menaikkan upah minimum menjadi 23 franc Swiss atau 25 dolar AS per jam.