JAKARTA - Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag, Arsad Hidayat mengapresiasi keberadaan klinik satelit yang berada di setiap hotel karena sangat bermanfaat bagi jemaah haji khususnya lansia.
"Jemaah haji lansia perlu ada layanan kesehatan yang dekat dengan mereka, dibuatlah layanan kesehatan satelit," katanya di Mekkah, dikutip dari Antara, Sabtu 10 Juni.
Ia mengatakan keberadaan klinik yang beroperasi selama 24 jam tersebut memudahkan jemaah untuk memeriksakan kesehatan.
"Jemaah dapat memeriksa tensi usai pulang dari masjid," katanya.
Klinik satelit yang diisi oleh dokter kloter itu, kata dia, dapat dijadwal secara bergantian untuk memeriksa jamaah dari kloter yang lain.
"Beberapa tahun lalu mereka hanya tugas layanan di kamar-kamar, kadang harus diketuk-ketuk terlebih dahulu jika petugasnya capai," kata Arsad Hidayat.
Sementara itu petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dr Meky Tri yang bertugas di Hotel Rose Garden sektor 10, Mekkah mengatakan jamaah haji yang berobat didominasi oleh sakit batuk dan flu.
Dia mengatakan setiap harinya lebih dari 100 jemaah calon haji berobat di layanan kesehatan satelit.
BACA JUGA:
Jemaah haji banyak yang mengeluh sakit batuk dan pilek, tenggorokan sakit dan pegel-pegel mungkin setelah tawaf dan sai di Masjidil Haram," kata Dokter Meky
Ia juga mengingatkan jemaah calon haji Indonesia agar banyak minum dan memakai masker kemudian disemprot pakai air maskernya agar lembab.
Layanan kesehatan satelit biasanya terdiri dari satu dokter, dua perawat, dan petugas haji daerah (PHD) yang juga berlatar belakang sebagai tenaga kesehatan.