Wow, Ada Dana Donasi dari Anonim Rp2 Triliun untuk Kampanye Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Raga Granada/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapatkan donasi anonim senilai 145 juta dolar AS atau sekitar Rp2,03 triliun dalam pertarungan pemilu pada November 2020 lalu. Nilai donasi anonim tersebut memecahkan rekor dalam sejarah perebutan kursi kepresidenan di Negeri Paman Sam.

Meski demikian, dengan donasi anonim tersebut, publik AS jadi tidak bisa mengetahui siapa yang menjadi penyokong Biden memenangkan perebutan orang nomor 1 di negara tersebut.

Mengutip Bloomberg, Minggu 24 Januari, donasi anonim itu menambah total penggalanan dana untuk Biden mencapai 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21 triliun. Nilai fantastis ini juga menjadi rekor donasi bagi kubu penantang calon presiden petahana.

Jumlah donasi anonim Biden lebih besar dari dana yang dihabiskan Donald Trump yakni sebesar 28,4 juta dolar AS. Bahkan dana tersebut melampaui donasi anonim yang mendukung calon presiden dari Partai Republik Mitt Romney pada tahun 2012 yakni sebesar 113 juta dolar AS.

Padahal selama bertahun-tahun, Partai Demokrat sangat mengecam penggalangan dana gelap. Pasalnya hal itu dinilai sebagai korupsi unik karena memungkinkan pendukung untuk diam-diam mendukung kandidat tanpa pengawasan.

Misalnya, Priorities USA Action Fund, komite aksi politik super yang ditunjuk Biden sebagai kendaraan pengelolaan dana kampaye, menggunakan dana 26 juta dolar AS yang awalnya disumbangkan ke badan nirlaba untuk mendukung Biden. Donatur tersebut tidak bisa diungkapkan.

Ketua Priorities USA Guy Cecil tidak merasa bersalah atas praktik tersebut. "Kami tidak akan secara sepihak melucuti Trump dan kekuatan sayap kanan yang mendukungnya," katanya.

Undang-undang keuangan kampanye seharusnya membatasi pengaruh besar uang terhadap politisi. Namun, sistem tersebut memiliki celah yang menganga, yang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok pendukung Biden dan kandidat lainnya.

"Dia mendapat manfaat dari sana," kata Larry Noble, mantan penasihat umum Komisi Pemilihan Federal.

Kampanye Biden menyerukan untuk melarang beberapa jenis organisasi nirlaba membelanjakan uang untuk mempengaruhi pemilihan dan mewajibkan organisasi mana pun yang membelanjakan lebih dari 10 ribu dolar AS untuk mempengaruhi pemilihan agar mendaftar dengan FEC dan mengungkapkan para donornya.

Biden mengumpulkan lebih dari 1 miliar dolar AS dana kampanye. Dana kampanye dapat menerima sumbangan hingga 2.800 dolar AS per pemilihan dari individu. Itu termasuk 318,6 juta dolar AS dari donor yang masing-masing memberi kurang dari 200 dolar AS.