JAKARTA - Kampanye pemilihan ulang Presiden Joe Biden menimbulkan perdebatan. Rencana untuk menerima donasi aset digital melalui Coinbase telah memicu reaksi yang beragam, menyoroti dinamika yang kompleks antara politik, regulasi, dan komunitas kripto yang berkembang.
Dengan mata tertuju pada pemilih kripto, tim Biden tampaknya berusaha merangkul potensi politik dari aset digital. Laporan dari The Block mengungkapkan bahwa diskusi dengan Coinbase Commerce sedang berlangsung, menandakan langkah strategis untuk mendekati basis pemilih yang sebelumnya mungkin diabaikan.
Namun, inisiatif ini tidak tanpa ironi. Tahun lalu, SEC di bawah administrasi Biden menuntut Coinbase, menuduh platform tersebut menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar. Kini, keputusan untuk menerima donasi kripto menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan integritas kebijakan pemerintah terhadap industri kripto.
BACA JUGA:
Reaksi dari komunitas kripto terhadap kabar ini bervariasi, mulai dari kekecewaan hingga ejekan terbuka. Dikutip dari CryptoPotato, pendiri Crypto Capital Venture, Dan Gambardello, menyuarakan frustrasi dengan menyatakan bahwa tindakan pemerintah sebelumnya tampak bertentangan dengan langkah terbaru ini. Sementara itu, Ethereum Anthony Sassano menggunakan istilah “dunia badut” untuk menggambarkan situasi yang paradoks ini.
Nic Carter dari Castle Island Ventures dan pengacara kripto Joe Carlasare juga menyoroti kontradiksi yang jelas antara tuntutan hukum SEC dan upaya kampanye Biden untuk mendapatkan dukungan dari komunitas kripto.
Sedangkan di sisi lain, Donald Trump memanfaatkan momentum untuk memperkuat posisinya sebagai pendukung industri kripto. Dengan menyatakan keinginan untuk memusatkan produksi Bitcoin di AS, Trump menawarkan narasi yang berlawanan dengan sikap yang diambil oleh administrasi Biden.