JAKARTA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk bertemu bulan depan, kata kantor perdana menteri pada Jumat, 22 Januari, menyusul pembicaraan melalui telepon antara kedua pemimpin di mana mereka setuju untuk bergabung untuk memerangi COVID-19 di Amerika Utara.
Dilansir Antara, Sabtu, 23 Januari, Trudeau, yang sangat ingin merangkul presiden baru, adalah pemimpin asing pertama yang berbicara dengan Biden sejak pelantikan pada Rabu, 20 Januari.
"Mereka membahas kerja sama dalam vaksin dan mengakui bahwa upaya kedua negara diperkuat oleh pertukaran personel medis yang ada dan aliran pasokan medis," menurut keterangan dari pembicaraan Trudeau dan Biden dalam sambungan telepon.
BACA JUGA:
Keduanya juga setuju untuk memperluas kerja sama dalam pertahanan kontinental dan di Kutub Utara, dan mengatakan pertahanan atas dan urusan luar negeri masing-masing akan bertemu secepatnya.
Trudeau sebelumnya pada Jumat memuji (pemerintahan) Biden sebagai "era baru" untuk hubungan bilateral tetapi hubungan tersebut telah dimulai dengan ketidaksepakatan awal setelah Biden membatalkan pipa minyak Keystone XL dari Kanada ke Amerika Serikat pada hari pertamanya menjabat pada Rabu.
Pembangun pipa TC Energy Corp mengatakan akan menghilangkan lebih dari 1.000 pekerjaan konstruksi dalam beberapa minggu mendatang karena pembatalan tersebut.
"Perdana menteri mengangkat kekecewaan Kanada dengan keputusan Amerika Serikat tentang pipa Keystone XL," menurut keterangan yang mencatat bahwa Trudeau juga mengangkat "pentingnya industri kayu lunak, dan mendesak penghapusan tugas. "
Perselisihan yang telah berlangsung lama membuat pemerintahan Trump memberlakukan tarif terhadap apa yang dilihatnya sebagai subsidi yang tidak adil bagi eksportir kayu lunak Kanada, yang digunakan dalam konstruksi rumah.