Hoaks, Doni Monardo Positif COVID-19 Setelah Vaksinasi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (Merry Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Staf khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Egy Massadiah menegaskan, Doni belum menerima vaksinasi COVID-19.

Hal ini disampaikan Egy menyusul kabar Doni, yang juga menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 itu, terinfeksi positif COVID-19 setelah divaksin.

“Ini untuk meluruskan informasi bahwa Pak Doni sudah menjalani vaksinasi pada 13 Januari 2021. Padahal beliau akan divaksinasi pada pekan depan bersama para anggota Satgas Penanganan Covid-19 lainnya,” kata Egy dalam keterangannya, Sabtu, 23 Januari.

Terpisah, Doni mengaku positif virus corona usai menjalani aktivitas padat dalam sepekan terakhir, yakni memimpin penanggulangan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan.

 Doni tiba di Mamuju pada Jumat, 15 Januari atau kurang dari 12 jam dari saat gempa di Sulawesi Barat terjadi. Selanjutnya, Doni bergerak ke Banjarmasin pada Minggu, 17 Januari. Lalu, Doni kembali Mamuju pada Selasa, 19 Januari pagi dan pulang ke Jakarta, kemarin. 

Lalu pada Jumat, 22 Januari sore, usai pulang dari kunjungan kerja, Doni dan seluruh staf yang mendampinginya menjalani tes PCR. Hasilnya, salah satu stafnya juga dinyatakan positif.

“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif COVID-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8  kilometer,” ujar dia.

Saat ini, Doni melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanganan COVID-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah. Doni menduga dirinya tertular virus corona saat melepas masker ketika sedang makan di lokasi bencana yang ia kunjungi, yakni Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

“Jadi, saya yakin pada saat melepas masker dan makan, itulah saya tertular. Saat makan, kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka," ujar Doni.

Padahal, selama pandemi COVID-19 ada di Indonesia, Doni mengaku selalu berusaha menghindari paparan virus dengan menuruti semua anjuran para pakar kesehatan.