JAKARTA - Kepala Dinas Sleman, dr. Joko Hastaryo menyebut Bupati Sleman Sri Purnomo yang terpapar COVID-19 tidak berkaitan dengan pemberian vaksin. Sebab, kekebalan tubuh akan meningkat jika sudah menjalani dua kali vaksinasi.
"Kondisi positif bapak Bupati tidak ada hubungannya dengan pemberian vaksin pada tanggal 14 Januari," ucap Joko dalam keterangannya, Jumat, 22 Januari.
Vaksin yang diberikan, kata Joko, akan bekerja meningkatkan kekebalan tubuh setelah dua kali disuntukan. Sehingga, Sri Purnomo telah dijadwalkan kembali untuk proses vaksinasi tahap dua.
Rencananya, proses vaksinasi terhadap Sri Purnomo akan berlangsung pada 28 Januari. Tetapi nantinya tetap akan menunggu kondisinya membaik.
"Sehingga kalau baru sekali diberikan vaksin belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan anti bodi belum memadai," kata dia.
BACA JUGA:
"Sehingga, harus diberikan booster atau suntikan kedua yang akah membentuk kekebalan secara optimal," sambung dia.
Selain itu, terpaparnya Sri Purnomo juga kemungkinan dikarenakan aktifitasnya yang kerap kali berjumpa dengan orang banyak. Jika Sri Purnomo yang terpapar COVID-19 akibat vaksin, seharusnya kondisinya tidak akan terlalu parah.
"Kalau sudah divaksin gejala COVID-19 tersebut tidak akan terlalu berat dibanding bila belum divaksin," kata dia.
Sementara, Sekertaris Daerah Sleman Harda Kriswaya menambahkan saat ini Sri Purnomo sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Isolasi dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan swab tes pada 20 Januari.
Namun, untuk memastikan kesehatan beliau, pada 21 Januari dilakukan tes rotgen tes Thorax dan CT Scan Thorax. Hasilnya kondisi kesehatannya cukup bagus dan paru-parunya sehat.
"Selama 14 hari ke depan, pak Bupati aka menjalani isolasi mandiri dan tetap akan menjalankan tugas pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan secara daring," tandas dia.