JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memastikan kebutuhan para pengungsi akan dipenuhi. Termasuk memberikan layanan psikologis dan trauma healing bagi anak serta perempuan di daerah terdampak bencana.
"Hal itu sesuai mandat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pemenuhan hak-hak mereka harus diperhatikan karena memiliki kebutuhan khusus dan spesifik," ujar Menteri PPPA Bintang dalam keterangan resminya, Jumat, 22 Januari.
Kementerian PPPA juga telah mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA) di area Pos pengungsian Taman Burung SBG, Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Dirinya Bintang mengatakan kepentingan perempuan dan anak harus menjadi perhatian bersama dalam penanggulangan bencana.
BACA JUGA:
Dia juga mengapresiasi penanganan cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang di lokasi pengungsian dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi pada saat bencana alam.
"Penerapan Protokol Kesehatan harus terus dilakukan, seperti menjaga jarak sebisa mungkin, memakai masker, rajin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer," imbuhnya.
Dalam kunjungannya, KemenPPPA menyalurkan bantuan popok bayi dan dewasa, pembalut, bubur bayi, susu, makanan, vitamin tambahan, perangkat higienitas, peralatan mandi, dan sejumlah buku serta permainan anak.
Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil mengakibatkan longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Banjir dan longsor mengakibatkan sejumlah rumah warga tertimbun, 40 orang meninggal dunia, 25 orang luka-luka, dan 1.119 orang mengungsi.