Kembalikan Tawa dan Kecerian Anak Korban Gempa, Polda Sulbar Turunkan Tim <i>Trauma Healing </i>
Tim trauma healing menghibur anak-anak korban gempa bumi (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Polda Sulawesi Barat (Sulbar) menurunkan Trauma Healing Team untuk korban gempa yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Tim yang dipimpin Iptu Ganesha tersebut mengunjungi tempat pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulbar, Kombes Syamsu Ridwan mengatakan, tim ini bertugas untuk memulihkan kondisi psikis warga, khususnya bagi anak-anak. 

Mereka akan memberikan pendampingan psikologis dan mengembalikan keceriaan anak-anak korban gempa. 

"Hari ini, tim trauma healing mengunjungi lokasi pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju untuk memulihkan kondisi psikis masyarakat yang menjadi korban gempa akibat trauma," kata Syamsu Ridwan dilansir Antara, Senin, 18 Januari. 

Para anggota tim trauma healing terlihat berbincang, bernyanyi hingga bermain dengan anak-anak di tenda pengungsian.

"Gempa bumi yang menimpa Mamuju dan Majene, meninggalkan luka mendalam, trauma, depresi, perasaan tertekan dan was-was tentu menyelimuti, apalagi pada mereka yang masih anak-anak. Hal ini karena mereka belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya," terang Syamsu Ridwan.

Trauma healing menurut Syamsu Ridwan, sangat dibutuhkan anak-anak korban gempa bumi.

"Tindakan ini dilakukan sebagai upaya menyelamatkan masa depan anak-anak, agar kembali tertata dengan baik dan berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Syamsu Ridwan.

Dia berharap para orang tua dapat menjadi konselor trauma healing kepada anaknya dengan tetap bersikap tenang dan meluangkan waktu untuk bermain.

"Trauma healing ini sangat dibutuhkan oleh para korban, utamanya bagi anak-anak agar rasa trauma dalam diri mereka bisa hilang dan tidak terbawa hingga mereka tumbuh dewasa nantinya," terang dia. 

Sementara, Ketua Tim Trauma Healing Polda Sulbar Iptu Ganesa mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu para korban, sekaligus menetralisir trauma pascagempa, merubah kesedihan menjadi canda dan tawa.

"Melalui aksi ini tentu kami harapkan akan dapat memberikan manfaat yang lebih untuk masyarakat Sulbar, khususnya di Mamuju sebagai upaya maksimal mengembalikan semangat dan keceriaan para korban," tutur Ganesa.