Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meninjau langsung Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA) di daerah terdampak bencana longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dirinya memastikan perempuan dan anak harus bisa tetap nyaman selama di pengungsian.

"Kemen PPPA mengupayakan kerjasama dengan stakeholder di daerah untuk membangun Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA), sehingga diharapkan dapat memberikan ruang yang nyaman dan aman bagi perempuan dan anak di tempat pengungsian," kata Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam keterangan pers yang diterima, Jumat, 22 Januari.

Pos ramah perempuan dan anak untuk pengungsi longsor di Kabupaten Sumedang didirikan di Pos Pengungsian Taman BurungSBG, Kecamatan Cimanggung. Pos tersebut menyediakan layanan pengaduan dan dukungan psikososial bagi perempuan dan anak serta dukungan spesifik berupa pemberdayaan perempuan.

Dia mengatakan dukungan bagi pemberdayaan perempuan, khususnya perempuan kepala keluarga, harus menjadi perhatian sehingga dapat melanjutkan hidup dan kehidupan bersama anak-anaknya.

"Sesuai data terdapat 24 perempuan kepala keluarga. Ini harus jadi perhatian kita semua agar perempuan kepala keluarga khususnya yang baru ditinggal suaminya sehingga mereka dapat melanjutkan hidup dan kehidupan bersama anak-anaknya. Kita akan lebih intens komunikasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pendampingan perempuan kepala keluarga di tempat pengungsian," jelas Menteri Bintang.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga memberikan bantuan sejumlah paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak. Menurut dia, pemenuhan kebutuhan spesifik penting untuk memastikan asupan gizi perempuan, anak, dan lanjut usia yang terdampak bencana agar tetap dalam kondisi baik.

Kebutuhan spesifik yang diberikan, antara lain popok bayi dan dewasa, pembalut, bubur bayi, susu, makanan, vitamin tambahan, perangkat higienitas, peralatan mandi, dan sejumlah buku serta permainan anak.

Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil mengakibatkan longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Banjir dan longsor mengakibatkan sejumlah rumah warga tertimbun, 40 orang meninggal dunia, 25 orang luka-luka, dan 1.119 orang mengungsi.