Bagikan:

PONTIANAK - Suplai listrik di Provinsi Kalbar terutama di Kota Pontianak saat ini masih menghadapi tantangan dan terganggu dengan adanya tali kawat permainan layangan yang menghantam dan memutuskan jaringan sehingga bisa menyebabkan pemadaman.

"Terbaru kawat layangan kembali hantam dan putuskan jaringan listrik PLN di Simpang Jalan Dharma Putra kemarin. Ini sangat ironis. Kejadian putusnya kabel listrik jaringan tegangan menengah yang disebabkan oleh kawat layang-layang di Siantan, khususnya Siantan Hilir, Pontianak Utara sudah tujuh kali selama Mei 2023," ujar Manajer PLN ULP Siantan, Marwaji dilansir ANTARA, Selasa, 30 Mei.

Menurutnya, Pontianak Utara dan Pontianak Timur merupakan kawasan di mana masih banyak warga yang gemar bermain layang-layang, terutama yang menggunakan tali kawat.

Hampir setiap sore pihaknya dan aparat keamanan kerap melakukan razia, namun warga masih tidak peduli, padahal keberadaannya sudah sangat meresahkan.

"Jika kabel listrik putus maka untuk proses perbaikan dan penormalan kembali aliran listrik membutuhkan waktu kurang lebih 6 hingga 8 jam, sehingga sangat mengganggu para pelanggan yang listrik di rumahnya padam," ujar Marwaji.

Dia mengimbau partisipasi seluruh elemen masyarakat di kedua kecamatan tersebut untuk bersama-sama membantu mencegah atau melarang warga untuk bermain layang-layang di lingkungan masing-masing.

Hal senada juga diungkap Marzuki (47), warga Jalan Dharma Putra. Menurutnya, setiap sore masih banyak warga yang bermain layang-layang, padahal sudah dilarang oleh petugas, namun mereka sepertinya tidak jera.

"Pemain layang-layang di Siantan ini sudah sangat meresahkan warga. Selain mengganggu aliran listrik juga berpotensi mengancam jiwa warga, sudah banyak korban yang luka bahkan meninggal dunia. Perlu ketegasan aparat dan dukungan masyarakat untuk memberantasnya," tutur Marzuki.

Dalam beberapa minggu terakhir ini sudah beberapa kali kejadian kabel listrik putus dan padam dalam durasi yang cukup lama.

"Kasihan lihat Petugas PLN yang harus bolak-balik melakukan perbaikan penyambungan kabel listrik yang putus, mereka bekerja hingga larut malam," imbuh Marzuki.

Dia berharap permasalahan layang-layang di Siantan ini harus segera dicarikan solusinya agar tidak berlarut-larut sehingga menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi.

"Listrik ini kan milik kita bersama, karena kita juga yang menikmatinya. Mari kita turut peduli untuk menjaganya, agar aktivitas yang kita lakukan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujar Marzuki.