Bagikan:

KENDARI - Bantuan sapi kurban Presiden RI Joko Widodo untuk Provinsi Sulawesi Tenggara untuk Idul Adha 1444 Hijriah diketahui berjenis Limosin dan memiliki berat 1 ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan atau Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya di Kendari, Sabtu mengatakan bahwa untuk sapi Presiden RI sesuai dengan surat dari kepresidenan sebanyak satu ekor berada di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra.

"Jadi, sudah ada di Kecamatan Konda, kurang lebih beratnya satu ton kita persiapkan," kata La Ode Muhammad Rusdin Jaya.

Mantan Kepala Biro Pembangunan Provinsi Sultra itu menjelaskan bahwa untuk pemotongan kurban satu ekor sapi milik Presiden RI itu nantinya akan dilakukan di Kota Baubau, Sultra.

"Tapi untuk lokasi sumber sapi di Konawe Selatan, Kecamatan Konda," ungkap La Ode Muhammad Rusdin Jaya.

Dia menyebutkan bahwa sapi sumbangan presiden Joko Widodo itu berjenis Limosin yang dibeli seharga Rp100 juta.

"Sementara untuk harganya kurang lebih Rp100 juta," jelasnya, dikutip ANTARA, Sabtu, 27 Mei.

Senada dengan itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra La Ode Muhammad Jabal menuturkan bahwa sapi tersebut telah diperiksa untuk kesehatannya dan layak untuk dikurbankan pada saat perayaan Idul Adha 1444H/2023 M mendatang.

Ia menambahkan bahwa sapi berjenis limosin yang dibeli Presiden RI itu dibeli dari salah seorang peternak sapi di Desa Morome, Kecamatan Konda, Kabupaten Konsel.

"Berusia 4 tahun dari peternak di Desa Morome, Kecamatan Konda, Kabupaten Konsel," tambah La Ode Muhammad Jabal.

Sementara itu, peternak sapi Edi Adrianto mengaku bahwa tidak menyangka sapi miliknya dipilih untuk menjadi hewan kurban orang nomor satu di Indonesia. Ia mengusulkan sapi ternak miliknya ke Distanak Sultra bersama-sama dengan dua peternak lainnya.

“Kita masukkan usulan kemarin mungkin sekitar satu bulan yang lalu lah, yang menilai itu dari pihak dinas, di situ ada beberapa pilihan sapi tapi sapi di sini yang terpilih. Mungkin salah satunya karena bobot sapinya,” ujar Edi Adrianto.

Pada tahun 2022 lalu, ia juga mengaku bahwa sapi miliknya dibeli oleh Gubernur Sultra Ali Mazi untuk dijadikan hewan kurban.