BATAM - Basarnas Tanjungpinang mengaku mengalami kendala menghadapi arus laut yang kencang saat operasi pencarian dua anak tenggelam di Perairan Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala Basarnas Tanjungpinang Slamet Riyadi mengatakan kendala itu menyebabkan pencarian tidak maksimal sehingga korban masih belum bisa ditemukan.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap dua anak yang tenggelam. Pencarian mengalami kendala karena arus laut cukup kencang," katanya, Kamis 25 Mei, disitat Antara.
"Selain itu, kejadiannya di teluk dan tempat lalu-lalang kapal-kapal besar dan kapal-kapal nelayan, sehingga petugas di lapangan agak kesulitan mencari korban," ujar Slamet.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan, pihaknya juga sudah menggunakan alat untuk mendeteksi objek yang ada di dalam air serta memperluas pencarian terhadap korban, namun sampai siang ini hasilnya masih nihil.
“Saat ini petugas masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh petugas TNI/Polri dan warga sekitar untuk mencari korban,” ucapnya.
Sebelumnya, enam anak tenggelam saat beraktivitas di Perairan Tanjung Uncang, Kota Batam, Rabu 24 Mei. Sebanyak empat anak sudah ditemukan dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Keenam anak itu diketahui sedang mencari ikan menggunakan perahu kayu di sekitar Perairan Tanjung Uncang.
"Perahunya terbalik karena terkena gelombang dan akhirnya tenggelam," tandasnya.