Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria asal Missouri, Amerika Serikat yang mengemudikan sebuah truk boks sewaan menabrak pembatas keamanan di dekat Gedung Putih, didakwa mengancam Presiden Joe Biden, setelah apa yang diyakini pihak berwenang sebagai kecelakaan yang disengaja.

Truk itu dikatakan menabrak pembatas di Lafayette Square, sebuah area publik yang berjarak satu blok dari kompleks Gedung Putih, pada Senin malam, melansir Reuters 24 Mei.

Seorang saksi mata Reuters melihat para penyelidik menarik bendera swastika Nazi dari dalam truk. Pengemudi yang diidentifikasi sebagai Sai Varshith Kandula (19) dari Chesterfield, Missouri, ditahan oleh Secret Service.

Kandula menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk mengancam untuk membunuh, menculik, atau melukai presiden, wakil presiden, atau anggota keluarganya, kata U.S Park Police dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada senjata yang ditemukan di dalam truk, lanjut juru bicara U.S Park Police. Kendati tidak menyebabkan cedera, pihak berwenang tidak mengatakan apa-apa tentang apa yang mungkin ada di balik kecelakaan itu.

Namun ABC News, mengutip sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya, melaporkan Kandula mengatakan kepada para penyelidik, ia ingin mengambil alih pemerintahan dan membunuh presiden.

Pihak berwenang sedang memeriksa kesehatan mental tersangka, demikian dilaporkan jaringan televisi tersebut. Reuters tidak dapat segera menghubungi perwakilan dari U.S Park Police atau Secret Service untuk mengomentari laporan tersebut.

Lokasi pasti Presiden Joe Biden pada saat itu masih belum jelas. Diketahui, Dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Gedung Putih pada Senin malam. Namun, sebuah tweet sebelumnya dari Kepala Komunikasi Secret Service Anthony Guglielmi mengatakan, tidak ada seorang pun dari Gedung Putih atau Secret Service yang terluka.

Pada Selasa pagi, hanya ada sedikit tanda dari insiden tersebut selain tanda selip hitam di trotoar, beberapa penjaga Taman Nasional yang mengamati tempat kejadian dan beberapa kru TV yang tersisa.

Kecelakaan itu terjadi di seberang jalan dari Hotel Hay-Adams dan Gereja Episkopal Santo Yohanes, dua situs bersejarah di Washington DC.

Diketahui, selama beberapa dekade, Lafayette Square telah menjadi tempat yang terkenal untuk protes politik dan acara mimbar bebas. Tempat ini ditutup pada Mei 2020 dengan pagar pembatas yang dipasang setelah protes Black Lives Matter. Pagar tersebut telah dipindahkan, tetapi penghalang yang menghalangi lalu lintas dari sisi jalan tetap ada.

Sementara, keamanan di sekitar Gedung Putih dan gedung-gedung federal lainnya terus meningkat setelah serangkaian pembobolan dan insiden lainnya, termasuk kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol Hill, Washington DC.