Bagikan:

JAKARTA - Tim SAR akan membawa keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 untuk melakukan tabur bunga di perairan sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada esok hari.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, keluarga korban akan menuju lokasi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan menggunakan kapal KRI Semarang.

"Untuk menghormati para korban, besok jam 6 pagi dengan KRI Semarang, perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar pulau lancang untuk melakukan tabur bunga," kata Budi di Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Kamis, 21 Januari.

Operasi SAR gabungan terhadap pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup pada hari ketiga belas. Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 telah berlangsung selama 13 hari. Pencarian dimulai sejak Sabtu, 9 Januari hingga 14 Januari. Kemudian, diperpanjang hingga 18 Januari dan kembali diperpanjang hingga 21 Januari.

Meski operasi terpadu dihentikan, tim SAR tetap akan melanjutkan pencarian. Pperasi lanjutan akan dipindahkan, dari sebelumnya di Posko JICT II, Tanjung Priok, menuju posko di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Operasi lanjutan di Pulau Lancang akan dipimpin oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dengan bantuan tim SAR dari Basarnas, TNI, dan Polri.

"Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya dan mengalihkan lead (komando) ke KNKT untuk melakukan operasi lanjutan yang ada di Pulau Lancang," ujar Budi.

Dalam operasi ini, KNKT akan fokus mencari black box dengan jenis cockpit voice recorder (CVR) yang sampai saat ini belum ditemukan. Sementara, black box flight data recorder (FDR) telah ditemukan sejak Selasa, 12 Januari lalu.

"Kita harapkan dari doa masyarakat semuanya dalam operasi lanjutan ini juga ada unsur bantuan dari SAR. Jadi di dalam operasi pencarian CVR, kami juga akan melihat jika ada sesuatu, akan kami laporkan ke Basarnas," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

Melanjutkan, Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menuturkan anggota SAR juga tetap akan mencari bagian tubuh korban (body part) dalam operasi lanjutan ini.

"Dalam hal ini, jika kami menemukan bagian-bagian dari jasad korban, tentu anggota SAR yang ikut di dalam tim kami akan segera melaporkan dan menindaklanjuti," ungkap Bagus.

Pesawat Sriwijaya Air dinyatakan hilang kontak dan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari.

Berdasarkan operasi SAR sejak hari pertama sampai terakhir, total temuan tim SAR sebanyak 324 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts. Kemudian, material pesawat sebanyak 119, dengan rincian 68 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat dan 55 potongan besar pesawat.