Bagikan:

SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Surabaya bakal melepas 50 burung merpati pada saat pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di kantor KPU setempat, Minggu 14 Mei, dengan berharap tuah atau kemenangan pada Pemilu 2024.

"Kenapa melepas burung merpati? Karena ada pepatah bijak bahwa merpati tidak pernah ingkar janji," kata Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 13 Mei.

Menurut dia, pepatah itu yang akan menjadi pengingat setiap caleg Golkar kelak jika telah berhasil memenangi hati masyarakat Surabaya dan mendapatkan mandat untuk duduk di kursi DPRD Kota Surabaya agar tidak berkhianat terhadap amanat rakyat.

"Malu sama merpati yang diciptakan Tuhan YME tanpa akal, sementara manusia diciptakan dengan kesempurnaan akal dan budi," kata Toni panggilan akrab Arif Fathoni.

Selain itu, lanjut dia, burung merpati juga selama ini disimbolkan sebagai burung perdamaian. 

Pelepasan 50 burung merpati juga sebagai pesan kepada semua pihak untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan riang gembira.

"Golkar sebagai partai jalan tengah senantiasa terus bekerja untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, politik harus mempersatukan anak bangsa, bukan malah sebaliknya," ucap anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini.

Oleh sebab itu, kata Toni, sudahi politik kanan atau kiri yang selama ini membuat potensi keterbelahan anak bangsa menjadi cukup terbuka, bacaleg Golkar hadir untuk terus menjaga nilai keindonesiaan.

"Selamat berjuang memenangi hati masyarakat Surabaya seluruh bacaleg dari Partai Golkar. Senangkan hatinya maka akan rebut hatinya. Semoga diberikan kemudahan dan kesehatan dalam melalui proses perjuangan ini sehingga target yang telah ditetapkan bisa terpenuhi," katanya.

Mengenai komposisi bacaleg yang akan didaftarkan, Toni menyebutkan 50 bacaleg Golkar Surabaya tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha, aktivis perempuan, dosen, dokter, pegiat media sosial, hingga pengacara.

Ia mengatakan  bahwa usia bacaleg Golkar variatif. Bahkan, ada juga yang berusia di bawah 30 tahun. Begitu pula agama dan suku, cukup beragam yakni Islam, Hindu, Budsha, Protestan, Katholik, Khonghucu, dan juga penganut kepercayaan. Mereka ada yang berasal dari Jawa, Madura, Tionghoa, Ambon, Bugis, dan lain sebagainya.

"Inilah indahnya Partai Golkar, semua berkumpul untuk menjaga nilai-nilai keindonesiaan, yakni Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Untuk prosesi pendaftaran ke KPU Surabaya, setiap bakal calon anggota legislatif diwajibkan hanya boleh membawa satu orang keluarga terdekat, bisa orang tua, bisa saudara, bisa suami/istri.

Pendaftaran akan diawali dengan doa lintas iman yang akan dipimpin oleh para pemuka agama. Setelah itu, berjalan kaki ke Kantor KPU Kota Surabaya dengan diiringi selawat badar.

Setelah prosesi pendaftaran di KPU Kota Surabaya, seluruh bacaleg Golkar Surabaya akan melepas 50 burung merpati di samping KPU Kota Surabaya.