Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dianggap pantas jadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 dan masuk sebagai top of mind calon gubernur DKI Jakarta. Penilaian ini muncul dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 24 Februari-3 Maret.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan Ridwan unggul dari 18 nama lainnya sebagai calon wakil presiden berdasarkan pilihan responden dari Jakarta. Dia mengalahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang elektabilitasnya mencapai 15,4 persen.

"Ridwan Kamil paling banyak dianggap paling pantas sebagai calon wakil presiden dengan 21,5 persen," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil surveinya, Kamis, 11 Mei

Tak hanya itu, Ridwan juga mengalahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang elektabilitasnya mencapai 12,7 persen. Mantan wali kota Bandung itu menjadi satu-satunya tokoh elektabilitasnya sebagai cawapres berada di atas 20 persen sehingga layak diperhitungkan menurut Indikator Politik.

Apalagi, pemilihan cawapres dalam pemilu serentak tahun depan sangat penting. Bahkan Burhanuddin menyebut, peran cawapres dalam pemilu nanti sangat krusial.

Tak hanya itu, survei ini menyebut Ridwan Kamil berpeluang menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Dalam metode pertanyaan top of mind, namanya muncul dengan jumlah responden yang memilih sebesar 7,4 persen dan hanya kalah dari eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Ketika nama Ahok dihilangkan dalam survei, Ridwan paling banyak dipilih. Dalam simulasi delapan nama misalnya, elektabilitasnya sebagai calon gubernur DKI mencapai angka 23,3 persen dan mengalahkan Sandiaga Uno yang elektabilitasnya mencapai 19,5 persen serta AHY dengan 11, 3 persen.

"Ridwan Kamil paling tinggi dukungannya," ungkap Burhanuddin.

"Kalau Sandi di take out, Ridwan Kamil itu melejit sendirian. Nama yang lain agak tercecer. Ridwan Kamil 35,7 persen," tambahnya.

Burhanuddin menyebut dukungan terhadap Ridwan dari responden di Jakarta tinggi karena dia populer. Sama halnya seperti popularitas Sandiaga Uno sehingga mereka bersaing.

"Hampir semua warga DKI Jakarta tahu Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno," ujarnya.

Dalam survei tersebut, Indikator Politik Indonesia melakukan penarikan sampel dengan menggunakan metode multistage random sampling. Responden yang mengikuti survei adalah warga Jakarta yang sudah punya hak suara.

Kegiatan ini diikuti 820 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode yang digunakan adalah simple random sampling.