Bagikan:

JAKARTA - Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan siap maju jika diminta menjadi calon wakil presiden (cawpares) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bila ‘panggilan’ datang, Kang Emil tak bisa menolak.

Hal ini disampaikan Ridwan menanggapi survei Indikator Politik Indonesia yang menilai ia cocok mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres.

"Jika ada panggilan takdir untuk maju, intinya saya harus siap. Apakah dalam kapasitas ditugaskan sebagai kader partai ataupun harus siap jika dipanggil sebagai kapasitas pribadi. Apapun demi negara tentunya kita harus siap," kata Kang Emil dikutip Kamis, 5 Oktober.

Ridwan Kamil meyakini hasil surveinya yang selalu bagus juga disebabkan karena kinerjanya selama menjabat sebagai gubernur dan Wali Kota Bandung.

"Itu aspirasi masyarakat dan harapan masyarakat," tegasnya.

Sementara soal penilaian dirinya cocok mendampingi Ganjar, sambung RK, adalah persepsi masyarakat.

"Tapi tentunya kita serahkan keputusan ini kepada pimpinan-pimpinan di partai. Bagaimana yang terbaik untuk perjodohan ke depan," ujar pria yang akrab disapa RK itu.

Kang Emil menilai peta politik ke depan masih bisa berubah. Sebab, semua kemungkinan bisa terjadi hingga para calon mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Adapun pendaftaran capres dan cawapres dibuka pada 19-25 Oktober.

"Sampai menjelang pendaftaran saya menduga akan banyak hal yang bersifat dinamis," ungkapnya.

Ridwan Kamil berharap capres dan cawapres yang akan berebut suara pemilih adalah mereka yang terbaik. Sosok dari Nahdlatul Ulama (NU) dan kelompok Islam diharap hadir seperti harapan masyarakat yang terpotret di survei Indikator Politik Indonesia.

Selain itu, sosok yang memperhatikan masyarakat muslim juga diharap muncul dan membawa program keumatan seperti yang dilakukannya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Dia memerinci ada sejumlah pekerjaan yang dilakukannya berkaitan untuk mensejahterakan umat, di antaranya one pesantren one product.

"Ada one pesantren one produk, lima ribuan pesantren selama lima tahun mempunyai bisnis dan mayoritas adalah pesantren NU," jelasnya.

Tidak sampai di situ, Ridwan Kamil juga melahirkan program keumatan yang dinamai satu desa satu hafiz yang realisasinya sudah tuntas seratus persen.

Bukan hanya dengan NU, RK menyampaikan bahwa masyarakat berlatar belakang Muhammadiyah dan masyarakat muslim lainnya pun dekat dengan dirinya.

"Artinya masyarakat juga sudah cerdas melihat mana pemimpin yang punya program-program keumatan yang nyata," pungkas eks Wali Kota Bandung tersebut.