Banjir di Aceh Akibat Hujan Deras Meluas, 3.000 Orang Terdampak
Banjir masih menggenangi permukiman warga di bagian wilayah Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Minggu (07/5/2023). (ANTARA)

Bagikan:

BANDA ACEH - Enam desa di Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, dilaporkan terendam banjir pada Minggu 7 Mei, sehingga data banjir Aceh meluas menjadi delapan kabupaten/kota menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan 3.000 orang terdampak.

“Banjir di Aceh Singkil mulai terjadi pada pukul 07.00 WIB tadi,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA dikutip ANTARA, Minggu, 7 Mei.

Ia menjelaskan peristiwa banjir di Aceh Singkil menyebabkan pemukiman penduduk di enam desa di Kecamatan Simpang Kanan terendam, dengan ketinggian air antara 60-80 sentimeter.

Untuk sementara, korban terdampak sebanyak 355 jiwa dalam 293 Kepala Keluarga (KK). Sedangkan warga yang mengungsi masih dalam pendataan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil.

“Kondisi terakhir air masih menggenangi wilayah Simpang Kanan sampai saat ini,” kata Ilyas.

Selain Aceh Singkil, sebelumnya BPBA mencatat banjir juga melanda puluhan desa di tujuh kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu, yakni Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Tenggara dan Kota Subulussalam.

"Kondisi terakhir beberapa daerah masih digenangi banjir, ada juga yang sudah surut," kata Ilyas.

Banjir merendam 15 desa dalam lima kecamatan di Nagan Raya, empat desa dalam empat kecamatan di Subulussalam, lima desa di empat kecamatan Kabupaten Aceh Barat Daya, serta 19 desa dalam enam kecamatan Kabupaten Aceh Barat.

Selanjutnya, 23 desa dalam enam kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya, satu desa dalam satu kecamatan di Aceh Tenggara, serta 19 desa dalam enam kecamatan di Aceh Selatan.

"Air masih menggenangi wilayah Aceh Selatan dengan ketinggian 30 cm hingga satu meter," kata Ilyas.

BPBD terus memantau dampak banjir yang terjadi di delapan kabupaten dan kota serta secara berkala menyampaikan peringatan risiko bencana kepada masyarakat.