Bagikan:

BANDA ACEH - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di tujuh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Aceh, membuat lingkungan permukiman, fasilitas umum, dan jalan raya tergenang.

Menurut siaran informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada Minggu, banjir pada Sabtu malam 6 Mei melanda bagian wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, dan Aceh Tenggara serta Kota Subulussalam.

"Kondisi terakhir beberapa daerah masih digenangi banjir, ada juga yang sudah surut," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas.

Di wilayah Kabupaten Nagan Raya, banjir melanda dua desa di Kecamatan Beutong Ateuh Benggala, tiga desa di Kecamatan Sunagan Timur, satu desa di Kecamatan Suka Makmue, tiga desa di Kecamatan Darul Makmur, dan enam desa di Kecamatan Tripa Makmur.

"Air sudah surut di Beutong Ateuh Benggala, Seunagan Makmur, dan Suka Makmue. Ketinggian air di Darul Makmur dan Tripa Makmur mencapai 20 sampai 50 cm," kata Ilyas.

Ia menambahkan, jumlah warga yang terdampak banjir dan mengungsi di wilayah Kabupaten Nagan Raya masih didata.

Banjir juga melanda empat wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya, menimbulkan genangan setinggi 40 sampai 50 cm.

Banjir melanda masing-masing satu desa di Kecamatan Susoh, Blangpidie, dan Jeumpa serta dua desa di Kecamatan Babahrot. Namun, genangan air di wilayah itu sekarang sudah surut.

Selain itu, banjir terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.

Banjir melanda tujuh desa di Kecamatan Sungaimas, tiga desa di Kecamatan Pante Cermen, tiga desa di Kecamatan Woyla Barat, empat desa di Kecamatan Mereubo, dan dua desa di Kecamatan Johan Pahlawan. Dampak banjir di wilayah Kecamatan Woyla Timur masih dalam pendataan.

Menurut data BPBA, banjir berdampak pada 2.826 jiwa dalam 667 keluarga di wilayah Kecamatan Sungaimas dan Pante Cermen.

"Kondisi terakhir air sudah surut di Sungaimas," kata Ilyas.

Namun, ia melanjutkan, air masih menggenangi permukiman warga di Kecamatan Woyla Timur, Woyla Barat, Kawai XVI, Meureubo, dan Johan Pahlawan.

Di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, banjir terjadi di masing-masing satu desa di Kecamatan Meukek, Labuhanhaji Timur, Kluet Tengah, dan Kluet Timur; tujuh desa di Kecamatan Kluet Utara; dan tiga desa di Kecamatan Kluet Selatan.

Menurut data sementara pemerintah daerah, banjir berdampak pada 202 keluarga yang terdiri atas 686 jiwa di wilayah itu.

"Air masih menggenangi wilayah Aceh Selatan dengan ketinggian 30 cm hingga satu meter," kata Ilyas.

Bagian wilayah Kabupaten Aceh Jaya juga kebanjiran. Banjir berdampak pada 1.147 jiwa dalam 246 keluarga di enam kecamatan di Aceh Jaya.

Banjir menimbulkan genangan setinggi 10 cm hingga satu meter di tujuh desa di Kecamatan Darul Hikmah, masing-masing satu desa di Kecamatan Indra Jaya dan Setia Bakti, masing-masing lima desa di Kecamatan Pasie Raya dan Teunom, serta empat desa di Kecamatan Sampoiniet.

Ilyas mengatakan bahwa 300 warga sempat mengungsi untuk menghindari dampak banjir di wilayah tersebut.

​​​​​​​"Air sudah mulai surut di Darul Hikmah, Indra Jaya, Setia Bakti, dan Sampoiniet. Untuk Teunom dan Pasie Raya masih tergenang setinggi 50 cm," katanya.

Di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, banjir meliputi satu desa di Kecamatan Lawe Sigala-gala. Petugas masih mendata warga yang terdampak banjir dan mengungsi di desa itu.

Sementara di Kota Subulussalam, banjir menimbulkan genangan setinggi 50 cm hingga satu meter di masing-masing satu desa di wilayah Kecamatan Simpang Kiri, Penanggalan, Sultan Daulat, dan Rundeng.

"Air sudah surut di Simpang Kiri dan Penanggalan. Sedangkan debit air sedang naik di Sultan Daulat dan Rudeng, dengan ketinggian 20 hingga 30 cm," kata Ilyas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah terus memantau dampak banjir yang terjadi di tujuh kabupaten dan kota serta secara berkala menyampaikan peringatan risiko bencana kepada masyarakat.