Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Turki mengirimkan seekor anak anjing gembala Jerman kepada Meksiko, sebagai tanda terima kasih karena telah mengirimkan anjing pelacak yang sangat terlatih untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan, setelah gempa bumi yang mematikan pada Bulan Februari lalu.

Ankara mengatakan, mereka berharap anak anjing tersebut akan "meneruskan warisan" Proteo, salah satu anjing Meksiko yang dikirim ke Turki namun kemudian mati saat melakukan misi kemanusiaan pasca-gempa.

Kementerian Pertahanan Nasional Meksiko menyambut kedatangan anak anjing tersebut pada Hari Selasa, dengan mengunggah foto-foto anjing tersebut yang sedang menunggu dengan sabar untuk "menginjakkan kakinya di tanah Meksiko untuk pertama kalinya".

Sebelum kedatangannya, Kementerian Pertahanan membuat jajak pendapat di Twitter yang meminta orang-orang untuk memilih nama anjing tersebut: Proteo II, Arkadas, atau Yardim. Arkadas, yang berarti teman dalam bahasa Turki, tampaknya menjadi favorit.

Anak anjing ini memiliki jejak kaki yang besar untuk dilanjutkan: Proteo yang berusia sembilan tahun telah menyelamatkan setidaknya dua orang selama berada di Turki, di mana ia mati karena stres akibat penerbangan yang panjang dan suhu yang dingin, kata pawangnya.

Jasadnya dikembalikan ke Meksiko, di mana ia mendapat penghormatan dalam sebuah upacara yang emosional.

"Kami mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada seorang pahlawan besar," tulis Kementerian Pertahanan di Twitter setelah kematiannya, melansir The National News 2 Mei.

"Mari kita berikan penghormatan yang layak kepada mitra kami Proteo," sambung kementerian.

Sebuah kota di Istanbul sangat tersentuh oleh pengorbanan Proteo, sehingga mengumumkan rencana untuk mendirikan patung untuk menghormatinya.

"Proteo datang dari Meksiko, bermil-mil jauhnya, dan datang untuk menyelamatkan warga kami di bawah reruntuhan ... di tanah yang tidak pernah dia kenal, dan dia berhasil," ujar Wali Kota Sariyer Sukru Genc, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota.

"Proteo sekarang menjadi salah satu nama yang menjadi tempat kami berutang budi," tandasnya.

Meksiko sendiri merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi. Pada tahun 1985, sekitar 10.000 orang tewas dalam gempa bumi paling dahsyat di negara itu, sementara lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam gempa bumi pada tahun 2017.

Namun, Meksiko juga terkenal dengan anjing pelacak serta pasukan pencarian dan penyelamatan sipilnya, Topos, atau Moles. Militer Meksiko dan Topos, bersama dengan anjing-anjing terlatih mereka, sering melakukan perjalanan ke negara-negara lain yang dilanda bencana untuk mengulurkan tangan.

Mungkin anjing pelacak Meksiko yang paling terkenal adalah Labrador Frida berwarna kuning, yang upayanya selama gempa bumi tahun 2017 menyelamatkan nyawa banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh. Frida mati pada November 2022.