JAKARTA - Serangan Rusia menewaskan 21 warga sipil di dan dekat Kota Kherson, Ukraina selatan, pada Hari Rabu, termasuk serangan terhadap sebuah hypermarket, stasiun kereta api, penyeberangan, pom bensin dan bangunan tempat tinggal, kata Presiden Volodymyr Zelensky.
Lebih jauh dalam unggahannya di aplikasi perpesanan Telegram, Presiden Zelensky menuliskan, empat puluh delapan orang diketahui terluka akibat serangan itu.
"Semua warga sipil! Dengan hari yang belum berakhir! Di satu wilayah!," tulisnya, seperti melansir Reuters 4 Mei.
Presiden Zelensky menggambarkan target-target itu sebagai "jejak berdarah yang ditinggalkan Rusia dengan peluru-pelurunya".
Sebelumnya, para pejabat mengatakan 12 korban berada di kota Kherson, ibu kota wilayah tersebut, di mana sebuah hypermarket ditembaki ketika orang-orang sedang berbelanja di pagi hari dan ledakan merobek stasiun kereta api.
Empat orang lainnya tewas di desa-desa di luar kota utama, dalam serangan dari daerah-daerah di wilayah Kherson yang masih diduduki Rusia. Mereka termasuk tiga insinyur yang mencoba memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jaringan listrik akibat pengeboman Rusia sebelumnya.
Genangan darah dan tumpukan puing-puing tergeletak di tanah di luar hypermarket Kherson, yang pintu masuknya rusak parah dan ditutup, kata koresponden Reuters di tempat kejadian.
Banyak jendela yang pecah di stasiun kereta api, dan setidaknya dua orang yang selamat terlihat dibawa dengan tandu. Tiga wanita yang sedang makan pada saat serangan terjadi mengatakan bahwa mereka berlindung di bawah meja.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, semua korban adalah pelanggan atau pekerja di hypermarket tersebut.
"Ketika musuh tidak dapat mencapai apa-apa di medan perang, mereka menyerang kota-kota yang damai," kritik juru bicara militer Ukraina Serhii Cherevatyi.
Terpisah, gubernur regional Oleksandr Prokudin pada hari Rabu mengumumkan jam malam di kota Kherson, berlangsung dari Jumat malam hingga Senin pagi untuk alasan "penegakan hukum". Dia tidak memberikan rincian lainnya.
Rusia tidak mengomentari serangan di Kherson, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dicaploknya September lalu. Sejak awal, Moskow membantah menargetkan warga sipil dalam invasinya ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.
BACA JUGA:
Moskow telah meningkatkan serangan udara di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, ketika Kyiv bersiap untuk melakukan serangan balasan yang diperkirakan akan mencoba untuk merebut kembali wilayah yang diduduki di wilayah Kherson.
Diketahui, pasukan Ukraina merebut kembali kota Kherson pada bulan November lalu setelah hampir delapan bulan pendudukan, namun pasukan Rusia mundur hanya sejauh seberang Sungai Dnipro, tempat mereka sekarang menggempur kota tersebut.