JAKARTA - Israel menjawab desakan dunia untuk memenuhi kebutuhan vaksin warga Palestina, terutama mereka yang berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Menurut sumber anonim di pemerintahan Israel, Palestina akan menerima vaksin pertama pada Selasa, 19 Januari waktu setempat.
Sumber tersebut, yang dikutip Reuters, mengatakan pengiriman pertama adalah untuk vaksin Sputnik V asal Rusia. Jumlahnya, lima ribu dosis.
Pengiriman itu akan dilakukan oleh seorang delegasi otoritas Palestina ke wilayah pendudukan di Tepi Barat melalui Yordania. Anonim juga memastikan impor vaksin telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Israel.
Menteri Kesehatan Palestina, pekan lalu mengeluarkan persetujuan darurat untuk penggunaan vaksin Sputnik V di wilayah-wilayah di mana Palestina menjalankan pemerintahan mandiri secara terbatas.
BACA JUGA:
Minggu, 10 Januari, pemerintah setempat mengatakan warga Palestina mungkin akan menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada Maret 2021 setelah Otoritas Palestina (PA) meneken perjanjian pembelian dengan perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca.
Dalam kesempatan itu otoritas Palestina menuding Israel telah mengabaikan kewajibannya menyediakan vaksin COVID-19 untuk warga Palestina yang tinggal di daerah pendudukan. Israel saat ini dianggap sebagai negara yang paling unggul dalam pengadaan vaksin per kapita. Tetapi bangsa Palestina di wilayah pendudukan, yaitu di Tepi Barat dan Jalur Gaza belum dapat mengamankan persediaan vaksin COVID-19.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Palestina Yasser Bozyeh mengatakan, selain AstraZeneca, mereka juga berupaya mendapatkan vaksin COVID-19 buatan Moderna, Johnson & Johnson, dan Sputnik V Rusia.