Bagikan:

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesoa (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa saat kejadian, penembakan di kantor MUI, dirinya sedang mengadakan rapat bersama-rekan-rekan. Namun ia mendapat informasi bahwa ia kedatangan seseorang yang patut dicurigai.

“Itu kami sedang rapat, jadi kalau informasi menurut petugas, orang ini mengaku nabi. Dan sudah dua kali datang ke sini mau bertemu dengan Ketum MUI.” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Selasa, 2 April.

Abbas juga mengatakan, penembakan terjadi sebelum pelaku masuk ke dalam lift menemui Ketum MUI. Namun berhasil dicegah. Dan diketahui bahwa senjata yang digunakan pelaku ada jenis air softgun.

“Sebelum dia masuk lift, itu terjadi penembakan. Senjatanya itu, air softgun itu ya. Tapi ada selongsongnya. Jadi ini sudah masuk ranah pidana, mengancam jiwa orang.” Lanjutnya.

Abbas berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.

“MUI menyerahkan seluruhnya ke kepolisian. Yang jelas ada karyawan yang terluka di punggungnya. Kedua adalah kaca pintu di belakang itu pecah. Ada dua versi, karena tembakan atau ya karena kaca pecah. Dugaannya karena ada karyawan yang lari, tangannya terluka, sudah dijahit, 10 jahitan.” Beber Abbas.