Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyebut airsoft gun bukanlah senjata yang digunakan Mustopa, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dari pendalaman sementara, pelaku disebut menggunakan airgun.

"Senjata yang patut diduga saat ini masih didalami melalui forensik, scientific, ini adalah jenis airgun, sedang melalui proses," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa, 3 Mei.

Airgun lebih berbahaya dan mematikan daripada airsoft gun. Sebab, airgun menggunakan gas Co2 yang lebih kuat sebagai pendorong peluru.

Selain itu, peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri terbuat dari logam. Sedangkan airsoft gun, menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan. 

Aksi penembakan itu mengakibatkan terlukanya satu karyawan MUI. Saat ini, korban telah menjalani penanganan medis.

Setelah kondisinya membaik, korban tentunya bakal dimintai keterangan. Tujuannya guna membuat terang rangkaian penembakan tersebut.

“Kemudian mengenai salah satu seseorang karyawan yang kemudian saat ini juga akan kita lakukan proses pemeriksaan, dari perkenaannya itu tidak sama seperti senjata api, jadi untuk menekankan bahwasanya ini adalah airgun, namun ini butuh proses untuk pembuktian melalui forensik,” kata Trunoyudo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesoa (MUI) Anwar Abbas mengatakan penembakan terjadi sebelum pelaku masuk ke dalam lift menemui Ketum MUI. Namun berhasil dicegah. Dan diketahui bahwa senjata yang digunakan pelaku ada jenis air softgun.

“Sebelum dia masuk lift, itu terjadi penembakan. Senjatanya itu, air softgun itu ya. Tapi ada selongsongnya. Jadi ini sudah masuk ranah pidana, mengancam jiwa orang.” katanya.

Aksi penembakan terjadi di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat. Penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Dari foto yang diterima, nampak pintu kaca kantor MUI pecah. Diduga akibat aksi penembakan tersebut.

Dalam aksi penembakan itu satu karyawan MUI terluka. Ia terkena tembakan di punggung.

Di sisi lain, Mustopa si pelaku penembakan disebut telah tewas usai melakukan aksinya. Namun, soal penyebabnya belum diketahui.