PEKANBARU - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan pihaknya sudah memperoleh satu unit helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menggiatkan patroli dalam mengawasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
"Helikopter tersebut bisa digunakan untuk berpatroli udara selama 3,5 jam, dan jika ditemukan ada karhutla, maka akan langsung dilaporkan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut melalui darat dan udara," kata M Edy Afrizal dilansir ANTARA, Selasa, 2 Mei.
Dia mengatakan, bantuan helikopter akan memudahkan dan lebih cepat melakukan patroli karhutla lebih.
Selain helikopter patroli tersebut, pihaknya saat ini juga sedang menunggu helikopter untuk water boombing yang sedang dikirimkan dari Australia. Saat ini, posisi helikopter tersebut sudah berada di Kupang.
"Helikopter water boombing yang dikirim dari Australia sudah berada di Kupang, sedang di cek oleh pihak Bea Cukai dan diharapkan, pekan ini juga sudah sampai di Riau.
BACA JUGA:
Sebagai upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Riau, utamanya di daerah pesisir provinsi Riau. Hingga saat ini sudah dilakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menyemai garam di langit provinsi Riau.
BPBD Riau mengatakan, kegiatan TMC di Riau sudah dilakukan sejak sepekan belakangan. Di mana saat ini Provinsi Riau sudah mendapatkan bantuan garam untuk TMC sebanyak 20 ton.
"Kami mendapatkan bantuan 20 ton garam untuk TMC, hingga saat ini yang sudah disemai di langit Riau sebanyak 9 ton," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan TMC lebih banyak dilakukan di langit sekitar wilayah pesisir Riau karena di lokasi tersebut curah hujan sudah menurun dan juga sudah terjadi karhutla yakni di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.
Karena itu katanya TMC banyak difokuskan di daerah pesisir Riau, di sana curah hujan sudah sedikit dan terjadi karhutla.