JAKARTA - Sepuluh polisi dan seorang warga sipil tewas dalam ledakan saat mereka kembali dari operasi melawan pemberontak di negara bagian Chhattisgarh, India tengah.
Ketua Menteri Chhattisgarh Bhupesh Baghel mengatakan, militan pemberontak Maois bertanggung jawab atas serangan itu. Ia berduka atas kematian ini.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengecam keras hal ini.
"Saya memberikan penghormatan kepada personel pemberani yang hilang dalam serangan itu. Pengorbanan mereka akan selalu dikenang. Belasungkawa saya untuk keluarga yang berduka," tulisnya di Twitter dikutip dari CNN, Kamis, 27 April.
Pemerintah India telah terlibat dalam konflik selama beberapa dekade dengan kelompok pemberontak Maois, juga dikenal sebagai Naxal.
Kelompok ini melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah dalam upaya menggulingkan negara dan mengantarkan masyarakat tanpa kelas. Maois sebagian besar aktif di India tengah, di daerah terpencil yang sebagian besar dihuni oleh masyarakat suku.
Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri India tahun 2019, 90 distrik di 11 negara bagian dipengaruhi oleh beberapa bentuk militansi Naxal atau Maois. Lebih dari 2.100 warga sipil di India telah tewas dalam pemberontakan Maois sejak 2010.
Pemerintah telah menanggapi dengan tindakan keras keamanan di daerah-daerah di mana kelompok-kelompok tersebut aktif-sebuah pendekatan yang meskipun tampaknya mengurangi tingkat ancaman telah dikritik oleh beberapa pengamat sebagai tindakan keras dan rentan terhadap pelecehan.
Penduduk desa yang tinggal di wilayah Maois sebagian besar terputus dari ekonomi negara yang berkembang pesat, dan banyak yang hidup dalam ketakutan akan pemberontak yang mengambil anak-anak mereka sebagai rekrutan dan penggerebekan pemerintah yang kejam.
Beberapa penduduk desa di Chhattisgarh sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa mereka dipaksa membayar pajak kepada para Maois, atau menghadapi pelecehan atau bahkan penyiksaan.
Tetapi jika mereka membayar, mereka berisiko dicap sebagai simpatisan Maois oleh pasukan pemerintah.
Sedikitnya 22 anggota pasukan keamanan India tewas dan 31 lainnya luka-luka pada tahun 2021 dalam baku tembak selama empat jam dengan pemberontak Maois, kata para pejabat. Pada 2017, 25 petugas polisi tewas dan enam lainnya luka-luka ketika ratusan tersangka pemberontak Maois menyerang sebuah konvoi di India tengah.
BACA JUGA:
Tersangka Maois juga menyerang selama pemilihan India pada 2019, diduga menembaki seorang pengawas pemungutan suara di negara bagian timur Odisha. Dalam insiden lain di distrik yang sama tahun itu, tersangka Maois mendekati sebuah kendaraan menuju tempat pemungutan suara dan memaksa petugas untuk turun sebelum membakarnya.