Puji Pembicaraan Xi Jinping dengan Presiden Ukraina Zelensky, Gedung Putih: Apakah Mengarah pada Perdamaian? Kita Belum Tahu
John Kirby bersama Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih pada Hari Rabu menyambut baik pembicaraan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky, namun mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pembicaraan tersebut akan menghasilkan kesepakatan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Itu adalah hal yang baik," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby tentang panggilan telepon tersebut, dilansir dari Reuters 27 April.

"Sekarang, apakah itu akan mengarah pada suatu gerakan perdamaian yang berarti, atau rencana, atau proposal, saya rasa kita belum tahu saat ini," lanjut pensiunan bintang dua Angkatan Laut Amerika Serikat ini.

Sebelumnya, Presiden Xi berbicara melalui telepon pada Hari Rabu dengan Presiden Zelensky untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Panggilan telepon ini dilakukan setelah berbulan-bulan tekanan dari Kyiv untuk melakukan pembicaraan tersebut.

Presiden Xi mengatakan kepada Presiden Zelensky, China akan mengirim perwakilan khusus ke Ukraina dan mengadakan pembicaraan dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian, demikian dilaporkan media Pemerintah China.

"Kami telah lama mengatakan bahwa kami ingin perang ini berakhir," ujar pria yang memulai karir militernya tahun 1986 ini..

"Perang ini dapat segera berakhir jika Putin mau pergi. Hal itu tampaknya tidak akan segera terjadi," tandasnya.

"Jika akan ada perdamaian yang dinegosiasikan, itu harus dilakukan ketika Presiden Zelenskiy siap untuk itu," tambah Kirby, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan menyambut baik "upaya apa pun untuk mencapai perdamaian yang adil selama perdamaian tersebut dapat ... berkelanjutan, dan dapat dipercaya."

Mantan juru bicara Pentagon ini mengatakan, Amerika Serikat tidak memiliki pengetahuan lebih lanjut tentang seruan tersebut, dan tidak akan mengharapkannya.

"Ini adalah dua pemimpin yang berdaulat dan kami senang melihat mereka berbicara," pungkas Kirby.