Gedung Putih Sebut Pemerintahan Joe Biden Amati Pertemuan Vladimir Putin dengan Xi Jinping
John Kirby. (Wikimedia Commons/Chairman of the Joint Chiefs of Staff)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Gedung Putih menyebut Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden mengamati pertemuan Vladimir Putin dengan Xi Jinping, saat pemimpin China berkunjung ke Rusia, mengungkapkan kekhawatiran tentang seruan gencatan senjata saat ini.

"Gencatan senjata yang diserukan saat ini pada dasarnya hanya akan mengesahkan penaklukan Rusia dan memberi Putin lebih banyak waktu untuk benar-benar melengkapi dan melatih kembali serta memulai kembali operasi pada waktu dan tempat yang dia pilih," kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam 'CNN This Morning' seperti mengutip CNN 20 Maret.

Hubungan Rusia dan Cina, kata Kirby, adalah "pernikahan yang nyaman, bukan kasih sayang."

"Ini adalah dua negara yang tidak memiliki banyak kepercayaan antara satu sama lain, tetapi mereka menemukan kesamaan dalam mendorong kembali Barat, dalam mendorong kembali kepemimpinan Amerika," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kirby mengatakan Amerika Serikat belum melihat adanya konfirmasi mengenai panggilan telepon antara Pemimpin Xi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun mendorong adanya diskusi.

"Jika Anda akan pergi ke Moskow, dan Anda akan duduk selama tiga hari dengan Presiden Putin, dan Anda akan mendapatkan perspektifnya tentang perang yang dia mulai, dan yang bisa dia selesaikan hari ini. Setidaknya Anda harus mengangkat telepon dan berbicara dengan Presiden Zelensky, mendapatkan perspektif Ukraina di sini," tandasnya.

Diketahui, Pemimpin China Xi Jinping tiba di Moskow sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Ia menggelar pertemuan informal dengan Presiden Putin pada Senin sore, dilanjutkan dengan rencana makan malam, sebelum menggelar pembicaraan resmi esok hari, melansir Reuters.

Presiden Xi Jinping mengatakan pada Hari Senin, proposal penyelesaian konflik Rusia-Ukraina yang diajukan oleh China, mencerminkan pandangan global dan berusaha untuk menetralisir konsekuensi yang ada meski diakuinya tidak mudah.

Sementara, Presiden Putin juga mengatakan kepada Pemimpin Xi, Rusia siap untuk mendiskusikan proposal-proposal Beijing untuk menyelesaikan krisis di Ukraina, mengatakan Moskow telah "mempelajari dengan seksama" proposal-proposal tersebut.