Beda dengan TNI, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Klaim Tidak Ada Kontak Tembak Aparat dengan KKB di Nduga
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go . (ANTARA/HO/Dok Satgas Damai Cartenz)

Bagikan:

PAPUA - Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go mengklaim tidak ada kontak tembak antara aparat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Hingga kini tidak ada laporan tersebut, apalagi hingga menewaskan enam orang anggota KKB," kata Kombes Donny Go di Jayapura, Papua, Senin 17 April, disitat Antara.

Diakui, hingga adanya klarifikasi ini tidak ada laporan terkait kontak tembak antara anggota Brimob yang tergabung dalam satgas Damai Cartenz dengan KKB yang menewaskan enam anggota KKB di Kabupaten Nduga tersebut.

"Tidak ada laporan terkait peristiwa tersebut," ujar Kombes Go.

Dia berharap, setiap informasi yang dipublikasikan kepada masyarakat, harus jelas sumbernya sehingga tidak membuat resah masyarakat.

Masyarakat juga diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas karena tidak ada narasumbernya.

Beda dengan Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan membenarkan telah terjadi baku tembak antara aparat dengan KKB.

Kasum TNI menginformasikan perkembangan terkini terkait kontak tembak itu. Pascaperistiwa itu 21 prajurit sempat tidak diketahui keberadaannya.

Menurutnya, saat ini hanya tersisa lima prajurit yang belum diketahui keberadaannya pascapenyerangan yang dilakukan KKB saat operasi pencarian pilot Susi Air Philip Mark Methrtens.

"Yang lain-lain memang masih ada yang belum terkonfirmasi, tapi tinggal 5 orang," ujar Bambang kepada wartawan di lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin, 17 April.

Sementara untuk prajurit yang sempat menghilang usai terjadinya baku tembak dengan KKB disebut sudah kembali ke pos masing-masing. Mereka merupakan anggota Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna.

"Yang lain sudah kembali ke pos masing-masimg. Jadi yang berita simpang siur kan banyak, jadi itu tidak benar," ungkap Bambang.

Dalam baku tembak itu satu prajurit TNI gugur atas nama Pratu Miftahul Arifin. Pratu Miftahul tertembak saat pasukan melakukan penyergapan.