Bagikan:

BANDUNG - Usai melepas 10.328 pemudik asal Jateng di Jakarta, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung bertolak ke Bandung. Ditemani Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, keduanya melepas 852 pemudik asal Jateng.

Ganjar tiba di Bandung sekitar pukul 15.00 WIB. Saat berdialog dengan para pemudik di bus, tiba-tiba Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil datang ke lokasi.

Ganjar didampingi Ridwan Kamil kemudian menyapa para pemudik dan melepas keberangkatan bus dengan mengibarkan bendera start bersama.

"Iya, waktu di Jakarta saya kontak Pak Heru Pj Gubernur DKI, tapi beliau ada acara, maka yang datang Pak Kapolda. Sama, saat saya mau ke sini (Bandung) saya juga kontak Kang Emil. Ketika saya masuk ke wilayah orang. Kang, saya mau melepas mudik. Kang Emil langsung bilang, aku temenin Mas, gitu," kata Ganjar.

Selain Emil, acara pelepasan juga dihadiri Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Bahkan, Hengky juga ikut menyumbang bus untuk dipakai warga Jateng yang mudik.

"Ada empat bus disumbang dari Pak Hengky terima kasih sudah menyumbang untuk mudik warga Jawa Tengah yang ke Solo. Tentu ini menyenangkan," imbuhnya.

Program mudik gratis Pemprov Jateng untuk warga Jateng yang tinggal di Jabar, sudah dua kali digelar. Tahun lalu, mudik untuk warga Jateng di Jabar juga sudah dilakukan.

"Ternyata cukup banyak juga warga Jateng di Jabar ini. Kemarin kami juga melakukan mudik gratis untuk warga Jateng di Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Lampung. Pujakesuma istilahnya," jelasnya.

Ganjar mengatakan, usai dari Bandung dirinya akan kembali ke Jakarta untuk melepas pemudik asal Jateng yang mudik menggunakan kereta api, pada dini hari nanti.

"Ada tiga trip, mulai pagi dini hari, siang, sampai sore. Jadi memang sudah kembali seperti sebelum pandemi. Saat ini mudiknya bisa ramai. Antusias masyarakat luar biasa tadi," ucapnya.

Adanya mudik gratis itu disambut antusias para penumpang. Mereka sangat senang dengan adanya program mudik gratis ini.

"Alhamdulillah seneng banget. Sudah lama belum pernah mudik pas hari H karena mahal. Biasanya mudik setelah lebaran. Karena tiketnya mahal," ucap Nuryani (35) seorang peserta mudik gratis.

Untuk sekali keberangkatan ke Wonogiri, biasanya ia harus merogoh kocek sebesar Rp500 ribu per orang. Sementara, ia sekeluarga berjumlah tiga orang. Ia merasa tidak mampu, jika harus membeli tiket pada mudik Lebaran menggunakan uang pribadinya.

"Alhamdulillah ini ada mudik gratis, jadi membantu sekali. Uangnya nanti bisa untuk berlebaran di kampung halaman. Terima kasih Pak Ganjar, semoga setiap tahun ada mudik gratis seperti ini," ucapnya.