JAKARTA - Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, bahkan kedatangan personel Polres Lampung Timur ke rumah orang tua Bima Yudho Saputro yang mengkritik jalan rusak justru untuk memberikan jaminan keamanan kepada keluarga Bima.
"Hal tersebut menindaklanjuti atau merespons cepat berita viral dari sosial media terkait yang terkait adanya informasi tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) ataupun juga informasi tentang ungkapan dari seseorang yang disampaikan di media sosial," kata Pandra Arsyad, dalam video keteranganya, Minggu 16 April.
Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan, dalam hal ini Kapolres Lampung Timur AKBP Rizal Muchtar sudah menindaklanjuti merespon cepat untuk melakukan penyelidikan dan pengecekan terhadap saudara Bima seorang pengunggah video sosial media.
"Hal itu untuk memastikan kembali bahwa keluarga yang bersangkutan dalam keadaan sehat dan saudara Bima adalah bagian dari keluarga tersebut," ungkap Kombes Pol Pandra.
Menurut Pandra, hal yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas setempat merupakan dalam upaya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat agar tidak adanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan intimidasi ataupun melakukan persekusi atau perundungan.
"Pascakejadian tersebut, tentunya dapat dijelaskan kepada masyarakat bahwa tujuan Polri dalam hal ini adalah sebagai pelindung, sebagai pengayom dan pelayan masyarakat serta sebagai problem solver dan upaya penegakan hukum," jelas Kombes Pol Pandra Arsyad.
Lebih lanjut Pandra Arsyad menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas dari Polres Lampung Timur adalah murni untuk memastikan bahwa kondisi dari keluarga dari pengunggah sosial media tersebut dalam keadaan aman dan sudah ada pernyataan dari pihak keluarga atau orang tua yang bersangkutan.
"Situasi saat ini dalam keadaan kondusif dan sudah tidak lagi suatu gangguan apapun atau sudah berjalan normal seperti biasa," imbuh Kombes Pol Pandra Arsyad.
Bima Yudho Saputro, kreator konten Tiktok dengan nama Awbimax Reborn belakangan menjadi perbincangan publik. Setelah video kritiknya terhadap pembangunan di Provinsi Lampung viral di media sosial, pemuda asal Kabupaten Lampung Timur itu mengaku mendapatkan intimidasi.
Melalui unggahan pada akun instagram @awbimax, Bima menuliskan bahwa keluarganya turut mendapat intervensi dan intimidasi karena aksi kritiknya terhadap Pemerintah Provinsi Lampung.
Lewat video Tiktoknya, Bima sembari menangis mengungkapkan keresahannya terhadap nasib kedua orang tuanya, yang ia akui dalam unggahan video kontennya mendapatkan intervensi dan intimidasi dari pihak kepolisian.
Terkait intimidasi terhadap orang tua Bima yang tinggal di Kabupaten Lampung Timur tersebut, Polda Lampung menyatakan tidak ada intervensi dan intimidasi terhadap orang tua Bima.
Diketahui, dalam video pertemuan orang tua Bima dengan sejumlah personel Polres Lampung Timur, kedua orang tua Bima menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kapolres Lampung Timur yang telah memberikan jaminan keamanan kepada keluarganya.
Sebelumnya viral video unggahan bima mengkritik perkembangan Provinsi Lampung yang dinilai lamban dibandingkan Provinsi lain.
Awbimax Reborn juga menyoroti masalah pembangunan di Provinsi Lampung yang dinilai belum layak. Tidak hanya itu, dalam video Tiktoknya, Awbimax Reborn juga menyoroti terbengkalainya pembangunan gedung Kota Baru yang telah menelan anggaran puluhan miliar rupiah. Awbimax Reborn juga pembangunan jalan-jalan di Provinsi Lampung juga masih jauh dari kata layak.
BACA JUGA:
Alih-alih mendapat tanggapan positif, aksi kritik tersebut sebelumnya justru berujung pelaporan polisi. Pemuda asal Kabupaten Lampung Timur yang sedang kuliah di Australia tersebut dilaporkan ke Polda lampung oleh tim kuasa hukum Gubernur Lampung, karena dianggap menyudutkan nama baik Provinsi Lampung.
Karena curhatannya di media sosial Tiktok, nama "Bima" juga sempat bertengger di posisi satu trending topik kategori 'Politics'.