Bagikan:

BALI - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bertemu dengan petani kopi se Bali, Jum’at 14 April. Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya petani kopi di Indonesia melakukan transformasi untuk memenuhi standar pasar global yang semakin ketat. Yakni dengan mengadopsi teknologi modern dalam produksi untuk meningkatkan produktivitas dan mutu kopi Indonesia.

“Petani kopi Indonesia harus berinovasi, jangan cepat puas. Kita harus gunakan teknologi modern serta mengikuti tren dan kebutuhan pasar global. Bahasa strategi marketingnya what the customer need, bukan lagi what the customer want,” kata Moeldoko.

Kualitas Kopi

Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia dengan kualitas kopi yang sangat baik. Namun untuk mempertahankan posisi tersebut, petani kopi di Indonesia harus mau beradaptasi dengan perubahan.

Moeldoko antusias berdialog dengan petani kopi di Bali. (dokKSP)
Moeldoko antusias berdialog dengan petani kopi di Bali. (dokKSP)

Pemerintah sendiri, sambung Moeldoko, telah memperkenalkan berbagai program untuk mendukung petani kopi. Seperti pengembangan tekonologi dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi. Ia pun berharap, petani kopi benar-benar memanfaatkan kesempatan dan peluang yang diberikan oleh pemerintah.

“Mengapa pemerintah peduli dengan petani kopi. Karena petani kopi ini sumber devisa karena kita tidak menjadi pengimpor. Kita selalu ekspor, sehingga devisa kita menjadi aman,” ujarnya.

Panglima TNI 2013-2015 ini juga berharap ke depan akan terbangun kolaborasi yang kuat antara pemerintah dengan petani dan pelaku industri kopi. Sehingga industri kopi Indonesia bisa menguasai pasar global.

“Bisa dibayangkan dengan jumlah penduduk 1,3 milyar di dunia, 30 persen minum kopi. Itu market yang luar biasa kedepan, Gede sekali,” pungkas Moeldoko.