Pencarian Korban Sriwijaya Air Hari Ini Kumpulkan 17 Kantong Jenazah
Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 hari ini menghasilkan temuan 17 kantong jenazah. Selain itu, tim gabungan juga mengumpulkan beberapa kantong berisi serpihan pesawat dan properti.

"Dari catatan yang diberikan kepada saya yang tertuang yang membawa bahwa yang diserahkan kepada kami berupa 17 kantong body part, 3 kantong serpihan kecil, kemudian 1 kantong berupa properti," ucap Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI Rasman MS kepada wartawan, Sabtu, 16 Januari.

Untuk satu kantong properti, kata Rasman, berisi beberapa dokumen dan pakaian. Nantinya semua kantong jenazah maupun propeti itu akan dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi.

"(Satu) kantong properti berupa dokumen-dokumen dan pakaian itu yang diserahkan kepada kami untuk selanjutnya akan di dilakukan proses lebih lanjut identifikasi," kata dia.

Pada pencarian sebelumnya, tim gabungan berhasil mengumpulkan 33 kantong jenazah. Selain itu, juga mengumpulkan 17 kantong berisi potongan pesawat.

“Hari ini kita mendapatkan 33 kantong jenazah, 6 kantong bagian kecil dari pesawat dan potongan besar badan pesawat ada 11. Sehingga total yang sudah kita dapatkan selama 7 hari ini sebanyak 272 kantong jenazah bagian tubuh korban serpihan kecil pesawat sebanyak 46 kantong. Potongan besar pesawat 50 bagian,” kata Kabasarnas Bagus Puruhito dalam jumpa pers di posko utama JICT2, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 15 Januari.

Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu, 9 Januari 2020. Selanjutnya, pesawat dipastikan itu jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.

Selanjutnya, Polri saat ini membuka posko antemortem di dua tempat yang berbeda yaitu di Pontianak dan di RS Polri Kramat Jati.

Posko di RS Polri beroperasi selama 24 jam. Sehingga, keluarga penumpang yang ingin memberikan data atau informasi spesifik terkait yang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dapat mendatangi posko tersebut.