Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat menilai penahanan jurnalisnya oleh Rusia sebagai hal yang tidak sah, menyebut Moskow melanggar hukum internasional karena belum memberikan akses konsuler untuk wartawan The Wall Street Journal tersebut.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Hari Senin menetapkan jurnalis Evan Gershkovich ditahan secara sewenang-wenang oleh Rusia.

"Hari ini, Menteri Blinken membuat keputusan bahwa Evan Gershkovich ditahan secara tidak sah oleh Rusia," kata wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNN 11 April.

Penetapan tersebut memberikan dukungan lebih lanjut pada pernyataan Pemerintah AS dan Wall Street Journal, bahwa tuduhan spionase terhadap jurnalisnya tidak berdasar. Ini akan memberdayakan Pemerintahan Biden untuk mengeksplorasi jalan seperti pertukaran tahanan, untuk mencoba mengamankan pembebasan Gershkovich.

Kasusnya sekarang akan ditangani di Departemen Luar Negeri melalui Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan, yang telah memainkan peran kunci dalam pembebasan warga AS yang disandera dan ditahan secara tidak sah di seluruh dunia.

Selain Gershkovich, Paul Whelan yang telah dipenjara di Rusia selama lebih dari empat tahun atas tuduhan spionase yang dia dan Pemerintah AS bantah, juga dinyatakan ditahan secara tidak sah.

Dalam pernyataannya, Patel mengatakan "Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan semua dukungan yang sesuai untuk Gershkovich dan keluarganya.”

"Kami meminta Federasi Rusia untuk segera membebaskan Gershkovich. Kami juga meminta Rusia untuk membebaskan warga AS lainnya yang ditahan secara tidak sah, Paul Whelan," ujarnya.

Sementara itu, pemimpin redaksi dan penerbit Wall Street Journal pada Hari Senin mengatakan, "kami melakukan segala daya untuk mendukung Evan dan keluarganya, akan terus bekerja dengan Departemen Luar Negeri dan pejabat AS terkait lainnya untuk mendorong pembebasannya."

"Dia adalah seorang jurnalis terkemuka dan penangkapannya merupakan serangan terhadap kebebasan pers dan seharusnya memicu kemarahan semua orang bebas dan pemerintah di seluruh dunia," kata pernyataan dari Emma Tucker dan Almar Latour.

Gershkovich ditahan sejak akhir Maret dan secara resmi didakwa melakukan spionase Jumat lalu. Hingga Senin, para pejabat Kedutaan Besar AS di Moskow belum diberikan akses konsuler ke Gershkovich.

"Ini adalah pelanggaran terhadap kewajiban Rusia di bawah konvensi konsuler dan pelanggaran terhadap hukum internasional," kata Patel.

"Kami telah menekankan perlunya pemerintah Rusia menyediakan akses ini secepat mungkin," tandasnya.

Diketahui, Amerika Serikat dan Uni Soviet sepakat dalam perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1964, bahwa seorang petugas konsuler akan diizinkan untuk mengunjungi warga negara yang ditahan atau ditangkap dalam waktu dua sampai empat hari penahanan tergantung pada lokasi mereka, seperti mengutip Reuters.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.