Senpi Armalite Model 15 dan 415 Amunisi Diamankan TNI-Polri dari Markas KKB di Nduga
Senjata dan berbagai barang bukti yang diamankan dari markas KKB di Sagu Lima Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. (ANTARA/HO)

Bagikan:

PAPUA - Tim gabungan TNI dan Polri mengamankan senjata api dan 415 amunisi berbagai kaliber dari markas KKB yang berada di Sagu Lima Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes I.G.G. Era Adhinata mengakui, terungkapnya lokasi penyimpanan senjata api, amunisi dan berbagai peralatan telekomunikasi itu berdasarkan penyelidikan dan keterangan dari Yomce Lokbere.

Yomce merupakan anggota KKB yang ditangkap Rabu, 5 April lali di Batas Batu, Kabupaten Nduga. Dia adalah anggota KKB yang bertugas mencari logistik, termasuk senjata api dan amunisi.

"Setelah dikonfirmasi maka Sabtu lalu, personel TNI dan Polri mengamankan berbagai barang bukti yang ada di markas KKB camp Sagu Lima di Kenyam," jelas Era Adhinata

dalam keterangannya di Timika, Antara, Senin, 10 April. 

Adapun barang bukti yang diamankan yaitu senjata laras panjang armalite model 15, senapan angin, GLM dan senjata api jenis FN masing-masing satu pucuk, 415 butir amunisi berbagai kaliber di antaranya kaliber 5,56 sebanyak 360 butir, lima HT Ocom, laptop, teroping, kamera merk Canon, teleskop dan radio SSB.

"Saat ini berbagai barang bukti diamankan di Mapolres Mimika di Timika, " jelas Era. 

Ketika ditanya terkait penangkapan Yomce Lokbere yang merupakan anak buah Egianus Kogoya, Kombes Era mengaku, anggota masih terus memeriksa yang bersangkutan. Dari data yang dimiliki terungkap, Yomce Lokbere terlibat dalam sejumlah aksi bersenjata di Kabupaten Nduga sejak tahun 2021.

Adapun kekerasan yang melibatkan Yomce Lokbere yaitu di tahun 2021 terdiri dari pembakaran camp Dolarossa dan kontak tembak dengan Satgas Yonif Raider 700 di daerah Mapenduma.

Tahun 2022 yaitu tanggal 7 Juni diduga terlibat penembakan pesawat SAM AIR PK-SMG di lapangan terbang Kenyam, dan di tahun 2023 terlibat dalam pengancaman terhadap 15 orang pekerja pembangunan puskesmas di Paro tanggal 5 Pebruari dan pembakaran pesawat serta penyanderaan pilot Susi Air di Distrik Paro tanggal 7 Pebruari.

"Hingga kini TNI dan Polri masih terus mencari keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens (37)," jelas Kombes Era.

Pilot Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah kelompok bersenjata itu membakar pesawat milik Susi Air.