Trump Desak Anggaran Departemen Kehakiman dan FBI Dipangkas, Sehari Setelah Ia Jalani Sidang Dakwaan
Donald Trum. (Instagram/@realdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Hari Rabu meminta rekan-rekannya dari Partai Republik di Kongres, untuk memangkas anggaran Departemen Kehakiman AS dan FBI, satu hari setelah mengaku tidak bersalah di New York atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.

Trump, yang berencana maju dalam Pemilihan Presiden pada tahun 2024, membidik otoritas penegak hukum federal meskipun tuduhan kriminal terhadapnya, yang pertama kali diajukan terhadap mantan presiden atau presiden yang sedang menjabat, tidak dilakukan oleh mereka tetapi oleh jaksa distrik Manhattan.

Namun di sisi lain, Trump menghadapi dua penyelidikan kriminal Departemen Kehakiman yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung AS Merrick Garland. Keduanya tampak meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

"REPUBLICAN DI KONGRES HARUS MEMANGKAS DANA DOJ DAN FBI SAMPAI MEREKA MENYADARI AKAL SEHAT," tulis Trump di platform media sosialnya, melansir Reuters 6 April. DOJ adalah singkatan dari Departemen Kehakiman.

Usulan Trump ini sepertinya tidak akan diindahkan oleh Kongres, dengan Partai Demokrat yang menguasai Senat dan Partai Republik yang memimpin DPR. Hal ini juga akan menjadi perubahan besar bagi Partai Republik, yang di masa lalu telah mendukung pendanaan yang kuat untuk penegakan hukum dan telah mengkritik proposal dari beberapa orang di sayap kiri dalam beberapa tahun terakhir, untuk "memangkas dana" departemen kepolisian lokal.

Sebelumnya, Partai Republik di Kongres telah menyerukan pemotongan belanja federal yang tajam sebagai imbalan atas pemungutan suara untuk menaikkan pagu utang AS, namun belum mengajukan proposal spesifik.

Sementara FBI, bagian dari Departemen Kehakiman, adalah badan intelijen dan keamanan dalam negeri AS. Direktur FBI saat ini Christopher Wray, ditunjuk langsung oleh Trump, setelah memecat kepala sebelumnya, James Comey pada tahun 2017.

Trump diketahui mendukung peningkatan pengeluaran untuk Departemen Kehakiman saat menjabat sebagai presiden dari 2017 hingga 2021. Anggarannya meningkat 4 persen selama rentang waktu tersebut menjadi 38,7 miliar dolar AS, menurut data Gedung Putih menunjukkan.

Salah satu penyelidikan penasihat khusus berfokus pada upaya Trump dan sekutunya, untuk membatalkan hasil Pemilu 2020 yang dimenangi oleh Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.

Penyelidikan Smith lainnya berfokus pada dokumen rahasia yang disimpan Trump setelah meninggalkan jabatannya.

Terpisah, FBI pada Hari Rabu menolak untuk mengomentari pernyataan Trump. Pun demikian dengan Departemen Kehakiman tidak menanggapi permintaan komentar.

Pengurangan dana untuk penegakan hukum federal juga tidak akan mempengaruhi penyelidikan kriminal lain yang melibatkan Trump yang dipimpin oleh seorang jaksa penuntut di Georgia, yang berfokus pada apakah dia secara tidak sah berusaha untuk membatalkan kekalahannya dalam Pemilu 2020 di negara bagian itu.

Diketahui, Kantor Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, mendakwa Trump pada Hari Selasa dengan 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis, atas tuduhan bahwa ia mengatur pembayaran kepada dua wanita sebelum Pemilihan 2016, untuk menekan publikasi pertemuan seksual mereka dengannya.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa pembayaran kepada aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model Playboy Karen McDougal merupakan upaya untuk menyembunyikan pelanggaran hukum Pemilu.

Trump dan sekutunya menuduh Bragg, seorang Demokrat, mengajukan tuntutan tersebut karena alasan politik. Sedangkan Bragg dalam komentarnya setelah dakwaan diajukan pada hari Selasa mengatakan, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.

Trump hadir dalam sidang dakwaan di New York pada Hari Selasa sebelum terbang kembali ke rumahnya di Florida untuk memberikan pernyataan publik. Dia menyatakan dirinya sebagai korban dari campur tangan pemilu, tanpa memberikan bukti.

Sementara, hakim dalam kasus Manhattan, Juan Merchan, telah menetapkan sidang berikutnya yang dijalani Trump digelar pada 4 Desember mendatang.