Presiden Zelensky Sebut Rusia Tidak Kuasai Bakhmut, Tapi Prioritaskan Keselamatan Tentaranya: Bakal Tarik Mundur?
Presiden Zelensky saat mengunjungi pasukannya di parit perlindungan garis depan (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pasukan Rusia belum menguasai Bakhmut sementara pasukannya masih berada di sana, tetapi ia memprioritaskan keselamatan tentaranya jika musuh mendekat.

Presiden Zelensky mengatakan, pasukan Ukraina menghadapi situasi yang sangat sulit di Bakhmut dan Kyiv akan mengambil keputusan yang "tepat" untuk melindungi mereka, jika menghadapi risiko dikepung oleh pasukan invasi Rusia.

Dia mengatakan pasukan Kyiv di Bakhmut kadang-kadang maju sedikit, meski kemudian dipukul mundur, tetapi mereka tetap berada di dalam kota.

"Kami berada di Bakhmut dan musuh tidak menguasainya," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 6 April.

Bakhmut yang berada di Provinsi Donetsk dan sebagian besar diduduki Rusia, telah menjadi salah satu medan pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam invasi Rusia, yang kini telah memasuki bulan ke-14.

Pasukan Kyiv telah bertahan melawan serangan Rusia dengan kerugian besar di kedua belah pihak dan kota ini, pusat pertambangan dan transportasi, hancur setelah berbulan-bulan pertempuran jalanan dan pengeboman.

"Bagi saya, yang paling penting adalah tidak kehilangan tentara kami dan tentu saja jika ada momen peristiwa yang lebih panas dan bahaya, kami bisa kehilangan personel kami karena pengepungan. Tentu saja keputusan yang tepat akan diambil oleh para jenderal di sana," terangnya, meski tidak jelas apakah ini bisa saja berarti penarikan mundur pasukan Ukraina dari sana.

Namun, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengatakan, situasi di garis depan "sepenuhnya terkendali" meskipun ada upaya berulang kali dari Rusia untuk merebut Bakhmut dan kota-kota lain di timur.

Dia menulis di Telegram, tentara Ukraina menangkis puluhan serangan dalam sehari di sekitar Bakhmut, Lyman, Avdiivka dan Marinka.

Sebelumnya, para komandan militer Ukraina telah menekankan pentingnya mempertahankan Bakhmut dan kota-kota lain, serta menimbulkan kerugian sebelum serangan balasan yang direncanakan oleh Kyiv di timur dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.

Sementara itu, tentara bayaran dari kelompok Wagner, yang telah memelopori serangan terhadap Bakhmut, mengatakan pada akhir pekan lalu jika mereka telah merebut pusat kota, kendati dibantah oleh Kyiv.

Sedangkan Institut Studi Perang yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan, para pejuang Wagner telah membuat kemajuan di Bakhmut dan kemungkinan besar akan terus berusaha untuk mengonsolidasikan kendali atas pusat kota, mendorong ke arah barat melalui lingkungan perkotaan yang padat.