Bagikan:

Yogyakarta - Para tokoh politik Indonesia belakangan ini terlihat semakin kerap terlibat dalam perdebatan dan perselisihan publik. Tentunya ini semakin memuncak saat perseteruan kegagalan timnas di piala dunia U20. Selisih paham antar tokoh tak bisa dihindarkan hingga Jokowi secara resmi mengumumkan di berbagai platform sosial medianya.

Kerenggangan antara para tokoh ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam hal kemajuan bangsa dan negara ke depannya. Hal ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai spekulasi dan pandangan dari berbagai kalangan.

Paling menarik untuk disorot dari beberapa keriuhan di media yaitu isu kerenggangan Jokowi dengan Megawati. Isu tersebut nyatanya beberapa kali digulirkan di media. Tercatat ada beberapa isu besar yang seolah bahwa Jokowi tidak lagi sejalan dengan partai yang mengusungnya hingga menjadi Presiden.

Jokowi yang takut dianggap kacang lupa akan kulitnya seolah bermain polos. Bertolak belakang secara halus. Bahkan beberapa kejadian menarik yang dianggap ini menjadi salah satu bakal bahan di tahun 2024 bahwa Jokowi akan berbeda dengan PDI.

Catatan besar dimulai semenjak Komjen Polisi Budi Gunawan gagal dilantik Jokowi sebagai Kapolri. Walau ini menuai kesan dukungan positif yang sangat besar dari masyarakat khususnya pegiat antikorupsi, ini menjadi pemicu konflik saat itu dengan tokoh PDIP. Koalisi NasDem dan PDIP menyatakan berbeda pendapat terkait dengan keputusan ini.

Kedua adalah saat komposisi kabinet, dimana PDIP mendesak untuk melakukan reshuffle. Isu reshuffle cabinet seringkali terjadi dengan berbagai pertimbangan. Hanya saja di tahun 2023 ini PDIP seperti gencar mendesak Presiden untuk melakukan reshuffle. Jokowi masih diam dengan desakan tersebut sambil melakukan pengamatan.

Sebelumnya juga terjadi isu reshuffle dan Jokowi dianggap membangkang. Padahal Megawati mengatakan bahwa semua atas kehendak Jokowi. Hanya saja narasi yang beredar ada desakan dari partai PDIP sebagai pengusung Jokowi saat menjadi capres.

Jokowi lebih memilih bersikap tenang dan hati-hati dengan berbagai macam keputusan. Bahkan meskipun sering dianggap blunder oleh koalisis oposisi dalam berbagai keputusan nyatanya keputusan Jokowi lumayan tepat. Ini seperti saat pemecatan Anies sebagai Menteri pendidikan kala itu.

Ketiga, Jokowi dianggap lebih cenderung condong ke Ganjar daripada ke keputusan dari partai yang diisukan akan mengusung Puan di tahun 2024. Tentunya isu ini menjadi bahan media untuk dijadikan gorengan menarik. Beberapa kali pertemuan dengan Ganjar dan mengirim kode terkait sosok Presiden di tahun 2024, Jokowi lebih mengarah ke Ganjar daripada Puan.

Jokowi memiliki sikap yang seolah tidak mudah untuk Goyah dan lebih cenderung untuk bersabar dalam melakukan pekerjaanya. SIkap hati-hati yang dilakukanya berkaca dari SBY yang kini lebih terluka sebagai mantan Presiden daripada Megawati.

Sikap lain yang berbeda dengan Megawati adalah terkait dengan Timnas Israel yang akan bermain di Piala Dunia U20. Tentunya ini menjadi polemic yang besar dimana ini terlihat jelas bahwa Ganjar dan Koster menyatakan sikap. Sikap tersebut dikaitkan dengan Soekarno. Mengandalkan undang-undang lama dan apa yang dikeluarkan oleh Soekarno saat itu.

Namun isu tersebut pun masih belum keluar dari Megawati secara langsung. Megawati lebih cenderung menjadi seperti tokoh fiksi yang selalu mengontrol kondisi saat ini. Ikuti terus VOI.id untuk berita menarik lainya.